Jadikan Kematian Sebagai Nasihat Hidupmu

27 Desember 2021, 19:22 WIB
Jadikan Kematian Sebagai Nasihat Hidupmu /Pixabay/

JURNAL SUMBAWA - Kematian adalah misteri bagi manusia ciptaan Allah SWT, ketika datang kematian kepada makhluk Allah, maka tidak ada yang bisa memajukan atau mengundurkan waktunya.

Sebagai manusia yang sadar dan dilengkapi akal pikiran, maka harus pandai menjadikan kematian itu sebagai nasihat diri

Setiap manusia tidak akan tahu kapan kematian akan datang menjemputnya.

Namun satu kepastian bahwa ajal telah tertulis di lauhul mahfudz jauh sebelum manusia diciptakan.

Baca Juga: Kisah Rahib Yahudi Masuk Islam Karena Jawaban Cerdas Ali Bin Abi Tholib Atas Pertanyaannya

Apabila seseorang sudah menemui ajalnya, ajal tersebut tidak akan bisa dimajukan atau dimundurkan sesaat.

Allah SWT berfirman:

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌۚ فَاِذَا جَاۤءَ اَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَّلَا يَسْتَقْدِمُوْنَ

“Dan setiap umat mempunyai ajal (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaat pun.” (QS. Al-A’raf: 34).

Setiap yang ada akan tiada dan setiap yang berawal akan berakhir.

Baca Juga: Makhluk Allah yang Tidak Memiliki Induk Dalam Pandangan Islam, Simak Penjelasannya

Kematian adalah kepastian yang dialami oleh makhluk hidup, termasuk manusia, hewan, dan tumbuhan akan mati tatkala batas usia yang diberikan oleh Allah SWT telah sampai padanya.

Kematian dalam pandangan Al-Quran adalah diistilahkan maut, kata maut disebutkan dalam al-Qur’an sebanyak 161 kali, di 53 surat dengan berbagai bentuk derivasinya.

Secara etimologi kematian berasal dari bahasa arab yaitu maut (موت) yang berarti terpisahnya roh dari jasad atau jiwa dari badan.

Dalam al-Qur’an kata maut memiliki beberapa makna yaitu kehilangan akal dan hati nurani, tidak ada, gersang, kosong, berhenti, padam, buruk, lepasnya ruh dan jasad.

Baca Juga: Rutin Membaca Surah Al-Kahfi Di Tiap Jumat Akan Mendapatkan 5 Keutamaan

Sedangkan secara terminologi, Kematian adalah perpindahan dari satu alam ke alam lain dan bukan kefanaan.

Kematian hanyalah keluarnya ruh dari badan. Ruh sendiri menurut mayoritas ulama kalam adalah jasad halus yang terperangkap di dalam jasad kasar seperti terperangkapnya air di kayu hijau.***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler