Asbabunnuzul dan Keistimewaan 2 Ayat Terakhir di Surah Al-Baqarah

24 Juli 2023, 14:30 WIB
Asbabunnuzul dan Keistimewaan 2 Ayat Terakhir di Surah Al-Baqara /Frepiik/

JURNAL SUMBAWA - Keistimewaan dua ayat terakhir surah Al-Baqarah dapat ditemukan pada sejumlah riwayat hadits yang telah disampaikan oleh rasulullah kepada para sahabatnya. Salah satunya dari Ibnu Mas'ud RA yang mengutip sabda Rasulullah SAW,


مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ


Artinya: "Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surah Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan." (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam riwayat lain juga diceritakan oleh Abu Dzar RA yang berisi keutamaan dua ayat terakhir surah Al-Baqarah sebagai khawaatim atau penutup yang istimewa. Rasulullah SAW bersabda,

Baca Juga: 6 Rekomendasi Makanan Disebut Al-Quran yang Wajib Dicoba Saat Puasa Ramadhan

"Aku dikaruniai khawaatim surat Al Baqarah dari gudang di bawah 'Arsy yang tidak diberikan kepada satu pun dari para nabi sebelumku," (HR Ahmad).

Redaksi lain yang disebutkan Ibnu Murdawaih RA menyebutkan isi hadits serupa. Penutup surah Al-Baqarah disebut sebagai gudang harta yang diturunkan kepada Rasulullah SAW.

Proses Turunnya 2 Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah

Dua ayat terakhir surah Al Baqarah ini dikisahkan turun ke bumi dengan cara yang istimewa. Disaksikan oleh Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril, turunnya dua ayat tersebut melalui pintu langit yang bercahaya sebagaimana dikisahkan dari Ibnu Abbas RA.

Baca Juga: Al-Quran Mengabarkan 1444 Tahun Silam! Bencana Terjadi Antara Kuasa Tuhan dan Ulah Tangan Manusia

Saat itu, malaikat Jibril sedang berada bersama Rasulullah SAW. Tiba-tiba ia mendengar dari atas suara seperti suara pintu yang dibuka hingga ia melihat ke arah atas. Setelahnya, ia berkata,

"Itu adalah pintu dari langit yang pada hari ini dibuka, pintu itu sebelumnya tidak pernah dibuka kecuali pada hari ini saja."

Lalu muncullah seorang malaikat turun ke bumi melalui pintu tersebut. Malaikat Jibril yang saat itu tengah bersama Rasulullah SAW berkata, "Itu adalah seorang malaikat yang turun ke bumi, ia tidak pernah turun kecuali hari ini."

Baca Juga: Pernah Dengar Telaga Ainul Hayat? ini 6 Tempat di Bumi dalam Al Quran dan Hadis yang Belum Ditemukan

Malaikat yang baru turun itu pun mengucapkan salam. Ia berkata kepada Rasulullah SAW,

"Bergembiralah kamu karena kamu dikaruniai dua cahaya yang tidak pernah diberikan kepada seorang Nabi pun sebelum kamu, dua cahaya tersebut adalah surah Al Fatihah dan penutup (dua ayat terakhir) surah Al Baqarah, kamu tidak membaca satu huruf pun dari keduanya tersebut kecuali huruf itu akan dikaruniakan kepadamu.'" (HR Muslim)

Al-Baqarah adalah salah satu surah dalam Al-Quran yang mengandung keistimewaan di dalamnya. Untuk surah terpanjang dalam Al-Quran ini, keistimewaan tersebut salah satunya terletak pada dua ayat terakhirnya yakni, ayat 285 dan 286.

Kedua ayat terakhir tersebut berisi penjelasan tentang keimanan Rasulullah SAW dan muslim kepada kitab dan rasul tanpa ada perbedaan dalam hal dasar risalah dan syariat hingga karunia Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 285 dan 286,

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, Kesehatan dan Karir Jumat 21 Juli 2023, Virgo: Anda Menjadi Sangat Agresif Dalam Cinta

Bacaan latin: āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr

lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn

Artinya: "Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. (Mereka berkata), "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasulNya." Dan mereka berkata, "Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali,"

Baca Juga: Tembok Raksasa China Apakah Benar Disebutkan Al-Quran dan Hadist Nabi Tempat Pengungan Yakjuj Makjuj

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir."

Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir Jilid 2 menafsirkan beberapa fiqih kehidupan yang terkandung dalam dua ayat terakhir surah Al-Baqarah. Beberapa di antara seputar keimanan seorang mukmin, perintah Allah SWT yang tidak memberatkan, balasan dari amal yang dikerjakan, hingga ketetapan hukum dosa.***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler