“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
Namun demikian, apabila telah terjadi bencana, Allah SWT memberikan cara bagaimana manusia harus bersikap yakni dengan bersabar. Sebagaimana yang disebutkan dalam surah al-Baqarah sebelumnya. Pada ayat selanjutnya, yakni 156-157, Allah SWt berfirman:
اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ (١٥٦) اُولٰۤىِٕكَ عَلَيْهِمْ صَلَوٰتٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۗوَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُهْتَدُوْنَ (١٥٧)
“(156) (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). (157) Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”
Baca Juga: Intensitas Hujan Tinggi, Saluran Air Sempit dan Buang Sampah Sembarangan, Kota Bima Dilanda Banjir
Oleh sebab itu, kewajiban manusia sebagai khalifah di bumi adalah untuk menjalankan amanah sebaik-baiknya dan menjaga apa yang telah Allah SWT berikan.
Apabila amanah tersebut diingkari, maka jangan salahkan Tuhan atau pun alam yang marah akibat ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.
Disisi lain, bencana berarti sesuatu yang menyebabkan atau menimbulkan kesusahan, kerugian atau penderitan. Allah SWT berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 155 sebagai berikut:
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ