JURNAL SUMBAWA - Apakah benar jika Saat bulan Ramadhan para syaitan itu dibelenggu untuk tidak mengganggu manusia, berikut penjelasan Buya Yahya selaku Pengasuh Ponpes Al-Bahjah.
Yang pertama, Buya Yahya menjelaskan bahwa dalam sebuah hadist, secara dhohir memang benar jika syaitan itu dibelenggu, merka tidak akan mengganggu manusia lagi karena di belenggu.
Kedua, makna dibelenggu itu adalah langkahnya dipersempit, karena suasan Ramadhan membuat suasana hati orang yang beriman itu rindu beribadah dan tidak mungkin melakukan maksiat.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Makanan Disebut Al-Quran yang Wajib Dicoba Saat Puasa Ramadhan
Misal kita memaknai dhohirnya pintu surga dibuka dan pintu neraka di tutup itu wallahu’alam, jadi kata Buya Yahya memaknai Dhohir itu tidak salah.
“orang yang masih bermaksiat, sebenarnya yang membawa kemaksiatan tadi bukan syaitan, tetapi hawa nafsu yang sudah disiapkan oleh syaitan sejak dulu dalam diri kita” Kata Buya Yahya.
Hawa nafsu itu lebih keji dari syaitan, maka rancangan-rancangan kemaksiatan itu syaithan hanya tinggal tepuk tangan.
Syaitan itu hanya melihat dari jauh bahwa manusia ini akan melakukan maksiat, maka memerangi hawa nafsu itu adalah cara lain untuk menghentikan kita dari kemaksiatan.
“Urusan syaitan itu gampang, cuma Audzubillahiminasyaitonirojim selesai, jika tidak dibelenggu pun, dengan mengucap Audzubillahiminasyaitonirojim mereka akan lari tunggang langgang, bahkan mengecil hingga menghilang” Ucapnya.