Pengeboman Amiriyah 30 Tahun Lalu: ‘Tidak Ada yang Ingat' Para Korban

- 16 Februari 2021, 20:41 WIB
Warga Irak mengunjungi Penampungan Amiriyah pada hari peringatan, untuk mengenang mereka yang tewas dalam pemboman Amerika yang terjadi disana pada tahun 1991
Warga Irak mengunjungi Penampungan Amiriyah pada hari peringatan, untuk mengenang mereka yang tewas dalam pemboman Amerika yang terjadi disana pada tahun 1991 /Al Jazeera/Carolyn Cole

Wartasumbawa.com – Ditulis oleh Sofia Barbarani pada situs berita Aljazeera tentang kisah yang di alami oleh sekelompok keluarga yang tersisah, warga sipil Irak yang di bombardil oleh pasukan US saat perang Irak berkecamuk sekitar tahun 1991—an. Kisah tersebut dikutip pada 16 Februari 2021.

Tiga puluh tahun telah berlalu sejak Walid William Esho harus mengidentifikasi sisa-sisa ibunya yang hangus di bagian belakang truk pick-up. Bayangan itu masih membekas di benaknya.

12 Februari 1991, Esho—yang saat itu berusia 18 tahun—mengantar ibunya yang berusia 45 tahun, Shonee Shamoan Eshaq, ke—tempat penampungan umum nomor 25, sebuah bunker di lingkungan Amiriyah Baghdad barat tempat keluarga berlindung dari AS- memimpin kampanye udara Operasi Badai Gurun, diluncurkan awal tahun itu.

Baca Juga: Resmikan Lumbung Pangan Masyarakat, Gubernur Zul Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan

Seperti kebanyakan pria lajang saat itu, Esho meninggalkan ibunya di tempat penampungan yang banyak digunakan oleh keluarga. Itu terakhir kali dia melihatnya hidup.

Pada dini, 13 Februari, suara gemuruh merobek lingkungan yang sunyi ketika dua bom berpemandu laser menghantam beton dan struktur baja, menembus atap bunker dan membakar ratusan warga sipil hingga tak dapat dikenali, termasuk Eshaq.

“Kami mengenalinya karena gelang, mantel merah dan cincinnya,” kata Esho. Saya tidak percaya itu. Saya berkata, ‘Itu bukan dia, itu bukan dia', kenangnya dari rumahnya di Prancis.

Baca Juga: Kabar Motogp; Marc Marquez Melewati Proses Pemeriksaan Kesehatan Terakhirnya

Eshaq adalah satu dari lebih dari 400 warga sipil Irak yang tewas malam itu, yang menjadi insiden paling mematikan dari korban sipil yang disebabkan oleh Amerika Serikat di Irak.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x