Tur Berisiko, Paus Francis Tiba di Baghdad

- 6 Maret 2021, 07:00 WIB
Paus Fransiskus berbicara dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi setibanya di Baghdad pada 5 Maret 2021
Paus Fransiskus berbicara dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi setibanya di Baghdad pada 5 Maret 2021 /Channelnewsasia/Vincenzo Pinto

Dia akan melakukan Misa di sebuah gereja Baghdad, bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak di kota selatan Najaf dan melakukan perjalanan ke utara ke Mosul, dimana tentara harus mengosongkan jalan-jalan untuk alasan keamanan tahun lalu karena kunjungan perdana menteri Irak.

Mosul adalah bekas benteng ISIS, dan gereja serta bangunan lain di sana masih menyimpan bekas konflik.

Sejak kekalahan militan ISIS pada tahun 2017, Irak telah mengalami tingkat keamanan yang lebih besar, meskipun kekerasan terus berlanjut, seringkali dalam bentuk serangan roket oleh milisi yang bersekutu dengan Iran terhadap target AS, dan tindakan militer AS sebagai tanggapan.

Pada hari Rabu, 10 roket mendarat di pangkalan udara yang menampung pasukan AS, koalisi dan Irak. Beberapa jam kemudian, Paus Fransiskus menegaskan kembali bahwa dia akan melakukan perjalanan ke Irak.

ISIS juga tetap menjadi ancaman. Pada Januari, serangan bunuh diri yang diklaim oleh kelompok militan Sunni menewaskan 32 orang dalam serangan paling mematikan di Baghdad selama bertahun-tahun.

Paus Fransiskus akan bertemu dengan pendeta di sebuah gereja Baghdad dimana orang-orang bersenjata membunuh lebih dari 50 jemaah pada tahun 2010.

Kekerasan terhadap kelompok agama minoritas Irak, terutama ketika sepertiga dari negara itu dijalankan oleh ISIS, telah mengurangi komunitas Kristen kuno menjadi seperlima. dari 1,5 juta penduduknya dulu.

Paus juga akan mengunjungi Ur, tempat kelahiran Nabi Ibrahim, yang dihormati oleh umat Kristen, Muslim dan Yahudi, dan bertemu dengan ulama Muslim Syiah Irak yang dihormati, Ayatollah Ali al-Sistani yang berusia 90 tahun.

Pertemuan dengan Sistani, yang memiliki pengaruh besar atas mayoritas Syiah Irak dan dalam politik negara itu, akan menjadi yang pertama oleh seorang paus.

Beberapa kelompok militan Syiah telah menentang kunjungan paus, membingkainya sebagai campur tangan barat dalam urusan Irak, tetapi banyak warga Irak berharap hal itu dapat membantu memupuk pandangan baru tentang Irak.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: Channelnewsasia.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah