Bahaya Bagi U.S, China, Rusia Setuju untuk Membangun Stasiun Penelitian di Bulan

- 10 Maret 2021, 19:00 WIB
Gambar file ini disediakan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China pada Rabu, 16 Desember 2020, menunjukkan wahana Tianwen-1 dalam perjalanan ke Mars. China mengatakan pada Rabu, 24 Februari 2021, bahwa pesawat luar angkasa Tianwen-1 miliknya telah memasuki orbit parkir sementara di sekitar Mars untuk mengantisipasi pendaratan penjelajah di planet merah dalam beberapa bulan mendatang
Gambar file ini disediakan oleh Administrasi Luar Angkasa Nasional China pada Rabu, 16 Desember 2020, menunjukkan wahana Tianwen-1 dalam perjalanan ke Mars. China mengatakan pada Rabu, 24 Februari 2021, bahwa pesawat luar angkasa Tianwen-1 miliknya telah memasuki orbit parkir sementara di sekitar Mars untuk mengantisipasi pendaratan penjelajah di planet merah dalam beberapa bulan mendatang /Abcnews/CNSA-AP

Wartasumbawa.com – China dan Rusia menyatakan akan membangun stasiun penelitian bulan, kemungkinan di permukaan bulan, menandai dimulainya era baru kerja sama antariksa antara kedua negara.

Sebuah pernyataan yang diposting di situs web administrasi luar angkasa nasional China pada hari Rabu mengatakan stasiun penelitian bulan internasional juga akan terbuka untuk digunakan oleh negara lain, tetapi tidak memberikan garis waktu untuk pembangunanya.

Ini menggambarkan proyek tersebut sebagai ‘basis eksperimen ilmiah yang komprehensif dengan kemampuan operasi otonom jangka panjang’.

Baca Juga: BPBD: Banjir di Kecamatan Hu'u Dompu Akibat Adanya Aktifitas Penebangan Hutan

Stasiun itu akan “dibangun di atas permukaan bulan dan atau di orbit bulan yang akan melakukan kegiatan penelitian ilmiah seperti eksplorasi dan pemanfaatan bulan, observasi berbasis bulan, eksperimen ilmiah dasar, dan verifikasi teknis,” bunyi pernyataan itu.

Dikatakan bahwa nota kesepahaman tentang proyek itu ditandatangani Selasa oleh Zhang Kejian, administrator administrasi luar angkasa nasional China, dan kepala badan antariksa Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin.

Baca Juga: Pikiran Rakyat Media Network Lahirkan Para Penguji UKW

China sangat mengandalkan keahlian Rusia pada tahun-tahun awal program luar angkasa, tetapi sebagian besar telah menempa jalurnya sendiri sejak meluncurkan misi awak pertamanya pada tahun 2003.

Meskipun demikian, pesawat luar angkasa Shenzhou China sangat mirip dengan kapsul Soyuz Rusia dan CNSA telah bekerja dengan negara-negara di sekitarnya.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: abcnews.go.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah