Bebeberapa Negara Bicara Soal Myanmar, Wakil Presiden Sipil Bersumpah Menentang Junta

- 14 Maret 2021, 06:00 WIB
Warga Myanmar menyalakan lilin atas duka cita meninggalnya 12 orang dalam protes kudeta Myanmar sejak Februari lalu
Warga Myanmar menyalakan lilin atas duka cita meninggalnya 12 orang dalam protes kudeta Myanmar sejak Februari lalu //Reuters

Wartasumbawa.com – Pasukan keamanan Myanmar menewaskan sedikitnya 12 orang, saksi dan media melaporkan, ketika penjabat pemimpin pemerintahan paralel sipil bersumpah dalam pidato publik pertama pada hari Sabtu untuk mengejar ‘revolusi’ untuk membatalkan kudeta militer pada 1 Februari lalu.

Lima orang ditembak mati dan beberapa lainya cedera ketika polisi melepaskan tembakan pada protes duduk di Mandalay, kota terbesar kedua Myanmar, kata saksi mata kepada Reuters sebagaimana dikutip Wartasumbawa-Pikiran Rakyat dari Reuters pada 13 Maret 2021.

Orang lain tewas di pusat kota Pyay dan dua tewas dalam tembakan polisi di ibukota Yangon, dimana tiga orang juga tewas dalam semalam, dilaporkan oleh media domestik.

Baca Juga: Kebun Raya Bogor Raih Predikat BAIK dalam Penilaian Layanan Publik

Baca Juga: ‘Kembalikan Seni Jean’ Aktor Corinne Masiero Telanjang Bulat Tanda Protes

“Mereka bertingkah seperti berada di zona perang, dengan orang-orang tak bersenjata,” kata aktivis yang berbasis di Mandalay, Myat Thu. Dia mengatakan korban tewas termasuk seorang anak berusia 13 tahun.

Si Thu Tun, pengunjuk rasa lainya, mengatakan dia melihat dua orang ditembak, termasuk seorang biksu Buddha. “Salah satunya terkena di tulang kemaluan, satu lagi ditembak mati hingga tewas,” katanya.

Baca Juga: Menteri Agama: Pembangunan Kampus IAIN Bima Harus Menjadi Inkubator Moderasi Beragama

Di Pyay, seorang saksi mata mengatakan pasukan keamanan awalnya menghentikan ambulans untuk menjangkau mereka yang terluka, yang menyebabkan satu kematian.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah