Ribuan Petani India Berkemah di Rel Kereta Api Menandai Empat Bulan Protes Menentang UU Pertanian Baru

- 26 Maret 2021, 16:57 WIB
Puluhan petani berjongkok di rel kereta api di India utara pada hari Jumat, mengganggu lalu lintas untuk menandai empat bulan kampanye menentang pembukaan pasar hasil pertanian untuk pemain swasta
Puluhan petani berjongkok di rel kereta api di India utara pada hari Jumat, mengganggu lalu lintas untuk menandai empat bulan kampanye menentang pembukaan pasar hasil pertanian untuk pemain swasta //Reuters

Wartasumbawa.com – Puluhan petani berjongkok di rel kereta api di India utara pada hari Jumat, mengganggu lalu lintas untuk menandai empat bulan kampanye menentang pembukaan pasar hasil pertanian untuk pemain swasta.

Puluhan ribu petani telah berkemah di pinggiran ibu kota New Delhi sejak tahun lalu, dengan mengatakan undang-undang pertanian baru yang diberlakukan oleh pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi akan membuat mereka bergantung pada perusahaan besar.

Serikat petani menyerukan penutupan nasional 12 jam untuk menjaga tekanan pada pemerintah Modi yang mengatakan reformasi akan membantu petani mewujudkan harga yang lebih baik untuk produk mereka dan membawa investasi.

Baca Juga: Pendapatan Jasa Raksasa Pengiriman Makanan China ‘Meituan’ Meningkat Ditengah Crisis Covid 19

“Empat bulan lalu, hari ini, para petani datang ke perbatasan Delhi dengan tuntutan mereka. Tetapi pemerintah ini tidak mendengarkan para petani,” kata pemimpin serikat pekerja Gurinder Singh Pannu.

“Protes ini akan terus berlanjut,” tambahnya, sebagaimana dikutip Wartasumbawa-Pikiran Rakyat dari Reuters pada 26 Maret 2021.

Baca Juga: PWi Lebak, Hasil Jurnalistik Itu Adalah Produk Hak Intelektual, Jurnalis Harus Taat Kode Etik

Di seluruh negara bagian utara Haryana dan Punjab, pengunjuk rasa memblokir jalur kereta api di 32 lokasi, yang menyebabkan pembatalan setidaknya empat kereta penumpang.

“Sekitar 30 kereta tertahan,” kata Deepak Kumar, juru bicara perkeretaapian India, kepada Reuters.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah