Network
JURNAL SUMBAWA - Jurnalis Al-Jazeera diduga ditembak mati oleh tentara Israel pada saat meliput serangan militer Israel di sebuah kamp pengungsi.
Kantor Berita Al Jazeera menuduh Israel membunuh salah satu jurnalis veterannya di Tepi Barat pada Rabu lalu. Jurnalis tersebut yang bernama Shireen Abu Akleh, keturunan Palestina-Amerika, 51 tahun.
Abu Akleh terkenal di dunia Arab karena pemberitaannya tentang konflik dan kisah Israel-Palestina selama lebih dari tiga dekade.
Baca Juga: Tampil dengan Kekuatan Penuh, Tim Voli Putri Indonesia Menang Telak Atas Malaysia
Upacara pemakaman Abu Akleh dihadiri ribuan warga Palestina di Ramallah, sehari setelah pembunuhannya.
Dikutip dari Time, Al Jazeera mengatakan Abu Akleh ditembak saat melaporkan operasi militer Israel di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat utara pada Rabu pagi.
Dia ditembak di bagian kepala dan dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis, dan kemudian meninggal dunia. Produsernya Ali al-Samoudi, yang tertembak di punggung, saat ini sedang menjalani perawatan intensif.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 15 Mei 2022, Aquarius Hindari Pikiran yang Tidak Perlu
Al Jazeera mengatakan bahwa dia dibunuh dengan darah dingin oleh pasukan pendudukan Israel yang menargetkannya dengan tembakan langsung.
