JURNAL SUMBAWA - Perumpamaan soal adzan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas belum meminta maaf.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas belum selesai soal adzan kini membuat pernyataan yang menyedot perhatian publik di tengah ramainya kritiknya
Menag Yaqut Cholil Qoumas memberikan pernyataan terhadap seluruh masyarakat Indonesia menghormati hak-hak Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) yang ada di Tanah Air.
Baca Juga: Timnas Indonesia Dibikin Was-was Dengan 3 Lawan Tangguh Kualifikasi di Piala Asia 2023
Yaqut Cholil Qoumas sadar jika LGBT dilarang keras dalam ajaran Islam, namun dia meminta kelompok ini tetap dihargai keberadaanya.
"Yang dihukumi haram berdasarkan hukum Islam adalah seks sesama jenis. Namun demikian, keberadaan LGBT tidak mengurangi martabatnya sebagai manusia”, kata Menteri Agama Yaqut dalam keterangannya dikutip Rabu 2 Februari 2022
Ia melanjutkan bahwa keberadaan kelompok ini diharamkan dalam Islam.
Namun Islam kata dia memiliki posisi normal dalam merespon kelompok LGBT, mereka juga tidak bisa dipaksakan mengikuti perspektif Islam.
“Sikap GP Anshor terhadap pelaku hubungan seks sesama jenis adalah hukum yang berlaku, sebagaimana kita tidak boleh main hakim sendiri terhadap mereka”, katanya lagi.
Pernyataan Menag Yaqut langsung ditanggapi Habib Noval Assegaf. Dia menyinggung Gus Yaqut dalam cuitannya di media sosial Twitter dan mengaitkan dengan paham Islam Liberal.
Baca Juga: Perumpamaan Soal Adzan, Kini Menag Yaqut Cholil Qoumas Kembali Kasih Perumpamaan Tentang Isra Miraj
Noval Assegaf menilai jika pernyataan Gus Yaqut itu erat kaitannya dengan paham Islam Liberal sehingga tidak memiliki kekuatan untuk menghilangkan LGBT, namun sebaliknya meminta masyarakat menghargai kehadiran mereka.
Cuma gini doang kerjanya. Penganut Islam Liberal memang tidak bermanfaat”, tulis Noval Assegaf, dikutip dari cuitannya di media sosial Twitter @NovalAssegaf.
Baca Juga: Beda Jauh Antara Perempuan Sholehah Dengan Bidadari di Surga, Ini Perbedaannya
Sebagaimana diketahui, Menag Yaqut baru-baru ini bikin heboh dengan pernyataannya yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. Pernyataan ini menuai berbagai kritik pedas.***