Akibat Cuaca Buruk,  Empat Perahu Hancur Satu ABK Hilang di Perairan Puger Jember

- 23 Maret 2021, 22:36 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /Pixabay/Pexels

Wartasumbawa.com – Na’as, peristiwa duka kini datang dari para nelayan yang sedang mencari nafkah untuk menghidupi keluarga.

Tidak di Duga, ombak tinggi di perairan Plawangan Puger, Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Selasa, 23 maret. Menimbulkan kerugian serta hilangnya Anak Buah Kapan (ABK) terbawa ombak, hingga kini belum di temukan.

Impu M. Na’u mengungkapkan kejadian tersebut, bahwa kapal yang di gunakan oleh para korban sudah hancur dan terbalik.

Baca Juga: Perkiraan Cuaca Wilayah NTB 24 Maret 2021, Prediksi BMKG

"Empat perahu yang hendak pulang melaut menuju Pantai Pancer Puger diterjang ombak besar hingga menyebabkan tiga perahu rusak berat dan satu perahu terbalik saat melewati Plawangan Puger," kata Kasatpolair Polres Jember Iptu M. Na'i di Puger, Kabupaten Jember. Di lansir dari Antara.

Menurutnya, satu nelayan bernama Markasim dinyatakan hilang saat perahunya terbalik di Plawangan Puger dan petugas masih melakukan pencarian terhadap nelayan tersebut.

Setelah kejadian ini, BMKG Surabaya menghimbau agar dalam aktivitas melaut selama cuaca dalam keadaan buruk agar berhati-hati

Baca Juga: Memanfaatkan Internet dengan Kreatif, Tuai hasil Produktif di ruang Digital

"Berdasarkan informasi dari BMKG Surabaya bahwa ketinggian gelombang laut di pesisir selatan Jawa mencapai 2-4 meter, sehingga kami mengimbau nelayan untuk berhati-hati saat melaut," tuturnya.

bahkan untuk menghindari jatuhnya korban, BMKG menghimbau agar aktivitas melaut di tunda untuk sementara waktu.

Ia mengimbau nelayan untuk menunda melaut saat cuaca buruk karena dapat membahayakan keselamatan para nelayan dan beberapa kali perahu terbalik diterjang ombak besar di Plawangan Puger.

Baca Juga: Musda GOW, Wabup Dompu, GOW harus bangun Dompu yang Mashur

Sementara salah seorang nelayan Puger Achmad mengatakan gelombang laut cukup tinggi terjadi sejak Senin (22/3) malam dan saat itu sejumlah perahu berbarengan pulang melaut.

"Para nelayan tidak bisa menghindari cuaca buruk karena saat berangkat cuacanya cukup baik, namun saat mereka pulang melaut tiba-tiba cuaca buruk hingga menyebabkan ombak cukup besar menghantam perahu nelayan," katanya.

Menurutnya, satu ABK masih belum ketemu dan petugas bersama nelayan lainnya melakukan pencarian terhadap korban kapal terbalik di Plawangan Puger, namun hingga kini belum ditemukan.

Baca Juga: Perdayakan UMKM di Indonesia, BRI gunakan Pendekatan Edukasi

"Kami berharap mudah-mudahan ABK yang hilang segera ditemukan oleh petugas yang melakukan pencarian," katanya.

Halaman:

Editor: Fahrur Rozi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah