Tiga Karakter Umat Islam ketika Menghadapi Kondisi Krisis

- 29 April 2021, 14:29 WIB
Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan orang yang mula-mula masuk Islam. la juga tergolong sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga dan termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah setelah Umar bin Al-Khathab. Di samping itu, ia adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup
Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan orang yang mula-mula masuk Islam. la juga tergolong sepuluh sahabat yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga dan termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah dalam pemilihan khalifah setelah Umar bin Al-Khathab. Di samping itu, ia adalah seorang mufti yang dipercayai Rasulullah berfatwa di Madinah selama beliau masih hidup /Pixabay/franzbird

Wartasumbawa.com– Ditengah kondisi krisis, umat Islam di Indonesia bisa terlihat menjadi 3 jenis.  Menurut Ahmad Norma Permata yang pertama adalah umat Islam ‘cap bumi’ yaitu umat Islam yang ketika menghadapi kondisi krisis mereka mendatangi kuburan.

Karakter pertama ini, kata Ketua Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting PP Muhammadiyah, mereka meyakini bahwa dunia yang tampak ini dipengaruhi oleh dunia yang tidak tampak.

Sehingga jika mereka mengalami kesulitan dengan dunia yang tampak, maka mereka membutuhkan komunikasi dengan penguasa dunia yang tidak tampak.

Baca Juga: PP Muhammadiyah, Syarat Kemandirian Adalah Adanya Persatuan

“Ini naluri seringkali tidak tergantung tingkat pendidikan, karena ini soal sosialisasi, soal kebiasaan. Solusi inspirasi si itu dicari di dunia spiritual,” tuturnya pada Jumat (23/4) dalam pengajian Ramadhan PWM DIY. Dilansir Wartasumbawa.pikiran-rakyat.com dari muhammadiyah.or.id pada 29 April 2021

Karakter kedua adalah umat Islam ‘cap matahari’. Pada saat menghadapi krisis, ciri jenis kedua umat Islam ini adalah melakukan konsolidasi, musyawarah dan rapat untuk mendiskusikan bagaimana cara menyelesaikan masalah. Mereka percaya bahwa kehidupan itu bisa dihadapi dengan akal, karena akal menurut mereka adalah anugerah tertinggi yang diberikan kepada manusia.

Selanjutnya, karakter ketiga adalah umat Islam ‘cap bulan-bintang’. Jenis ini dalam menghadapi situasi krisis mereka akan kritis. Kelompok ini akan mencari pihak yang bertanggung jawab dalam setiap menghadapi masalah krisis.

Baca Juga: Mantan Jubir Penanganan Covid 19, Tiga Syarat Untuk Menghentikan Covid -19

Baca Juga: Sesuai SESP Covid-19 Nomor 12 Tahun 2021 Bandara Lombok NTB Mulai Berlakukan Tes GeNose C19

Halaman:

Editor: Fahrur Rozi

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah