Amal Usaha Muhammadiyah Bukan Praktis, tapi Ideologis

- 5 Juli 2021, 17:57 WIB
Haedar Nashir
Haedar Nashir //Muhammadiyah

Wartasumbawa.com — Islam bagi Muhammadiyah adalah agama aksi (dinul amal). Sehingga kaum muslimin dituntut untuk menunjukkan keimanan dengan cara menghadirkan kemanfaatan bagi seluruh alam.

Atas alasan itulah Muhammadiyah menurut Ketua Umum Haedar Nashir berusaha terus membangun amal usaha di berbagai bidang dari pendidikan, pelayanan sosial, kesehatan hingga ekonomi yang melekat secara kelembagaan dan terorganisir.

“Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid memiliki satu ciri khas sebagai karakter berdirinya yakni sebagai gerakan amal usaha. Amal usaha yakni berbagai macam kegiatan Muhammadiyah yang terlembaga secara tersistem dan dikelola secara khusus sehingga merupakan program dan kegiatan Muhammadiyah yang terstruktur sebagai bagian penting dari pergerakan Muhammadiyah,” katanya.

Dalam siaran Refleksi Haedar Nashir di Tv Muhammadiyah, Senin (5/7) puluhan ribu Amal Usaha Muhammadiyah itu menurutnya adalah wujud dari gerakan, misi, dan cita-cita Muhammadiyah.

“Keberadaan amal usaha bukan sekadar menjadi lembaga yang bersifat praktis semata, tetapi memiliki landasan filosofis pada Muhammadiyah sebagai gerakan Islam,” tuturnya.

“Amal usaha Muhammadiyah dalam berbagai bidang tadi merupakan wujud dari pemahaman dan praktek Islam dari Muhammadiyah yang memposisikan dan memfungsikan Islam sebagai dinul amal, Islam sebagai agama amaliyah,” imbuhnya.

Secara teologis, dorongan untuk beramal itu menurut Haedar cukup banyak ditekankan Islam. Dimensi keyakinan dan pemahaman Islam yang kuat dianggap tidak sempurna jika tanpa disertai amal nyata.

“Iman bahkan bukan hanya disebut sebagai tashdiqul fi qalbi, keyakinan yang diyakini dalam hati, tapi juga iman itu harus juga dipahami secara pemikiran, diikrarkan secara lisan dan lebih jauh lagi harus diwujudkan dengan amaliyah wal arkanu fil amal.

“Perwujudan iman saja ternyata punya dimensi amal. Lebih jauh lagi kita buka di Alquran banyak kata iman disertai kata ‘amilu salih’ (berbuat amal saleh),” tegasnya, sebagaimana dikutip Wartasumbawa-Pikiran Rakyat dari Muhammadiyah.or.id pada 5 Juli 2021.***

Editor: M. Syaiful

Sumber: Muhammadiyah.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah