Network
JURNAL SUMBAWA - Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini membagikan kisah hidupnya saat menempuh kuliah S2 di Amerika Serikat bersama dengan suaminya.
Sri Mulyani saat itu menempuh jenjang magister di University of Illinois - Urbana Champaign (UIUC). Dia kuliah sambil mengurus keluarganya di sana.
Dalam unggahan Instagram pribadinya Sri Mulyani @smindrawati, mengungkapkan kisahnya bahwa dia meneruskan sekolah sambil memulai kehidupan berumah tangga dengan segala perjuangan bersama yang tidak mudah.
Baca Juga: Ini 5 Poin Pernyataan Presiden Jokowi Usai Bertemu Putin di Istana Kremlin
"Kami berdua kuliah, harus mengatur jadwal kuliah agar bisa bergantian menjaga buah hati kami, saya mulai belajar memasak, berdua mencuci baju, mengurus anak, membersihkan apartemen." Cerita Sri Mulyani.
Dia juga mengatakan bahwa saat hidup dan kuliah S2 di Amerika itu dengan uang beasiswa yang sungguh sangat minim dan pas-pasan.
Dengan penuh perjuangan, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa dengan suaminya tidak pernah mengeluh. Mereka tetap bisa weekend dan hadir dalam setiap acara pesta dengan banyak temannya.
"Di waktu weekend bisa hadir "barbecue atau potluck" bersama-sama menikmati suasana early fall, melihat pawai drumband UIUC, menikmati udara dan lapangan rumput dekat kebun tulip di belakang kompleks mahasiswa di Orchard," Ungkapnya.
34 Tahun setelah mengalami kehidupan saat menempuh S2 di Amerika bersama suami dan anaknya, Sri Mulyani kembali bertemu dengan rekan-rekannya saat berkuliah di UIUC dulu. Selain rekan seperjuangan, ia juga bertemu dengan generasi muda lulusan UIUC.
"Sungguh suatu perjalanan hidup yang penuh warna dan suka duka. Namun di setiap penggalan hidup, kami selalu menemukan dan memiliki kawan dan sahabat yang tulus ikhlas." Kata Sri Mulyani.
Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar Lagu Arvian Dwi - Ajarkan Aku
Di ketahui, bahwa Sri Mulyani merupakan Menteri Keuangan dan Mantan Direktur Pelanksana Bank Dunia, yang lahir di bandar lampung 26 Agustus 1962.
Sri Mulyani Indrawati banyak menorehkan prestasi, diantaranya menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.***
