Network
JS.PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali mempertanyakan sikap Demokrat yang ia nilai tak konsisten. Di satu sisi, Demokrat mendesak percepatan deklarasi cawapres.
Namun, di sisi lain, Demokrat tak pernah mengangkat Anies Baswedan dalam baliho atau materi sosialisasinya.
Ali bahkan menuding desakan ini sebagai ancaman dari Demokrat yang hendak hengkang dari koalisi perubahan jika AHY tak dipilih jadi calon pendamping Anies.
Baca Juga: Mengibarkan Bendera Partai Demokrat, Pria Asal Karawang Ditangkap Polisi di Madinah
“Sebenarnya berterus terang saja, kalau bukan AHY jadi wakil, mau mundur. Bilang saja begitu,” kata Ali Kamis 8 Juni 2023
Ali menjelaskan, salah satu poin piagam kerja sama pembentukan koalisi perubahan untuk persatuan memberi mandat pada Anies Baswedan selaku bakal capres untuk memilih bakal cawapresnya sesuai lima kriteria yang telah ditentukan.
“Saya berharap semua parpol itu konsisten dengan pernyataannya, karena Anies Baswedan ini sedang tidak mencari wakil kepala desa, tapi mencari wakil presiden,” ucap Ali.
Sebelumnya, Demokrat diprediksi akan meninggalkan koalisi perubahan yang dibangun bersama Nasdem dan PKS jika Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak dipilih mendampingi Anies Baswedan.
Anies Baswedan merupakan bakal calon presiden yang diusung koalisi perubahan. Namun hingga kini, siapa yang akan mendampinginya belum juga diumumkan.
Demokrat terkesan ngotot agar AHY yang maju menjadi bakal calon wakil presiden.
Baca Juga: Isi Kuliah Umum di NTU Singapura, Anies Baswedan Berbagi Pengalaman Cara Menghadapi Pandemi Covid-19
“Langkah Demokrat ini (mendesak pengumuman bacawapres) sebagai escape plan andai saja Anies Baswedan memilih sosok lain selain AHY sebagai bakal cawapres, maka Demokrat bisa saja cabut dari koalisi perubahan untuk mencari tempat hinggap yang lain, yang tentu saja lebih berprospek untuk AHY,” kata Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi, Jumat 9 Juni 2023.***
