Surga yang Dirindukan Untuk Perempuan Sholehah, Ini Kisah Mutiah yang Berbakti Kepada Suaminya

- 4 Maret 2022, 18:32 WIB
Surga yang Dirindukan Untuk Perempuan Sholehah, Ini Kisah Mutiah yang Berbakti Kepada Suaminya
Surga yang Dirindukan Untuk Perempuan Sholehah, Ini Kisah Mutiah yang Berbakti Kepada Suaminya /Jurnal Sumbawa/ Ahmad D/

JURNAL SUMBAWA - Simak artikel ini, perempuan (Mutiah) dirindukan surga karena berbakti kepada suaminya

Berbicara surga, tidak ada yang tidak ingin masuk surga nya Allah SWT.

Akan tetapi, surga hanya bisa dimasuki oleh orang-orang Sholeh dan Sholehah yang selalu menjalankan perintah Allah SWT.

Baca Juga: Disiapkan Khusus Untuk Pelaku UMKM Rp100 Juta di KUR BRI Secara Online, Ajukan Melalui Link kur.bri.co.id

Didalam artikel ini membahas tentang sosok perempuan Sholehah yang berbakti kepada suaminya yaitu Mutiah

Nabi Muhammad SAW pernah menyebut tentang seorang perempuan penghuni surga setelah Ummul Mukminin.

Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh putri kesayangannya Sayyidah Fatimah Az-zahra tentang perempuan pertama penghuni setelah Ummul mukminin.

Baca Juga: Intel Rusia Mengupayakan Pembunuhan Terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

Dari hasil kutipan Jurnal Sumbawa dari berbagai sumber, suatu hari Fatimah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Siapakah perempuan pertama yang memasuki surga setelah Ummahatul Mukminin setelah istri-istri Nabi.

Kemudian Rasulullah Muhammad SAW mejawab, “Wahai Fatimah, jika engkau ingin mengetahui perempuan pertama yang masuk surga setelah Ummul Mukminin, ia adalah Ummu Mutiah.”

Mendengar jawaban Rasulullah SAW membuat Fatimah penasaran dan mencari tahu amalan seperti apakah hingga membuatnya menjadi perempuan pilihan yang masuk surga pertama kali.

Baca Juga: Perumpamaan Soal Adzan, Kini Menag Yaqut Cholil Qoumas Kembali Kasih Perumpamaan Tentang Isra Miraj

Atas izin suaminya Ali bin Abi Thalib, maka Fatimah dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari.

“Assalamu’alaikum ya ahlil bait.” Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang perempuan, “Wa’alaikassalaam, siapa di luar"

Fatimah menjawab, “Aku Fatimah putri Muhammad SAW.” Mutiah menjawab, “Alhamdulillah, hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.” Mutiah belum mau membuka pintu, dari dalam rumah Mutiah kembali bertanya, “Anda seorang diri atau bersama yang lain”, Fatimah menjawab “Aku bersama Hasan, putraku.”

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Minta Masyarakat Baik Sama LGBT, Habib Assegaf: Yaqut Islam Liberal

“Maaf Fatimah, aku tidak bisa membukakan pintu utukmu. Aku belum mendapat izin dari suamiku untuk menerima tamu laki-laki dan suamiku saat ini tidak berada dirumah.”

“Tetapi hasan anak-anak,” balas Fatimah

Walaupun anak-anak, dia lelaki juga. Besok saja kembali setelah aku mendapat izin dari suamiku,” timpal Mutiah.

Akhirnya Fatimah pulang, Keesokan harinya, Fatimah kembali mengunjungi rumah Ummu Mutiah, kali ini bukan hanya Hasan yang ikut, Husein juga meminta ikut.

Fatimah datang dengan harapan Mutiah sudah mendapatkan izin dari sang suami. Namun usaha Fatimah kembali gagal, Mutiah tetap tidak mau membuka pintu karena izin yang diberikan suaminya hanya untuk Hasan, bukan Husein.

Baca Juga: Kilang Minyak Balikpapan Kalimantan Timur Terbakar Disebabkan Flash di Inlet Pipa Finfan Cooler Hydrocracker B

Fatimah memikirkan begitu mulianya perempuan ini, menjunjung tinggi ajaran Rasulullah Muhammad SAW dan begitu tunduk dan tawaddu’ kepada suaminya

Pada hari ketiga, Fatimah kembali lagi bersama kedua putranya ke rumah Muti’ah pada sore hari, dan mereka dipersilahkan masuk. Fatimah mendapati kejadian yang mencengangkan, dan dia terkagum.

Mutiah didapati sedang berdandan sangat rapi dan mengenakan pakaian terbaik yang dipunyai serta bau yang harum, dalam kondisi tersebut Mutiah mengatakan keada Fatimah bahwa suaminya sebentar lagi akan pulang kerja dan dia akan menyambut suaminya

Muti’ah sudah menyiapkan baju ganti yang bersih untuk suaminya, sambil menuntun suaminya ke kamar mandi.

Baca Juga: Kiamat Sudah Muncul, Ini Tandanya Berdasarkan Penjelasan Buya Yahya

Mutiah juga menuntun suaminya menuju ke tempat makan, dan sudah siapkan makanan dan minuman yang dimasaknya seharian.

Setelah semuanya selesai Mutiah memberikan cambuk sepanjang 2 meter kepada suaminya dengan mengatakan.

“Wahai suamiku, seharian aku telah membuat makanan dan minuman yang ada didepan mu. Sekiranya engkau tidak suka atas masakan yang aku buat, maka cambuklah diriku.”

Akhirnya Fatimah pulang dengan menangis haru dan bahagia karena sudah mendapatkan jawaban dari amalan apa yang dilakukan Muti’ah sehingga menjadi perempuan pertama penghuni surga setelah istri Nabi.

Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia 2023, Timnas Indonesia Lawan Timnas Paling Kuat, Bisa Dipastikan Indonesia

Mutiah adalah perempuan dari kalangan biasa, namun keteladanannya dalam mengabdi dan berbakti kepada suaminya menjadikanya perempuan pertama yang masuk surga.

Rasululah Muhammad SAW selalu memerintahkan agar perempuan senantiasa berbakti dan menghormati suaminya.

Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Jika sorang perempuan melaksanakan sholat lima waktunya, melaksanakan puasa pada bulannya, dan menjaga kemaluanya, serta menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.” (HR. Ibnu Hibban).***

Editor: Ahmad D


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x