JURNAL SUMBAWA - Presiden Rusia (Putin) akan mengeluarkan senjata nuklir terhadap Ukraina, pernyataan tersebut sejak Putin melirik NATO dan Amerika Serikat akan tergabung di Ukraina
Invasi Rusia terhadap Ukraina belum ada tanda penyelesaiannya.
Meski dikecam oleh banyak negara, Putin masih Komitmen terhadap serangan yang dilakukan terhadap Ukraina.
Baca Juga: Lawan Timnas Raksasa, Timnas Indonesia Harus Hati-hati di Kualifikasi Piala Asia 2023
Menurut Zelensky, ancaman nuklir Putin menunjukkan kelemahan, Pada akhirnya, penggunaan senjata nuklir akan merugikan kedua belah pihak, tidak hanya orang yang menggunakannya.
"Anda hanya mengancam penggunaan senjata nuklir ketika tidak ada yang berhasil," kata Volodymyr Zelensky.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut ancaman Vladimir Putin terkait penggunaan senjata nuklir hanya gertakan.
Baca Juga: Diduga Rugikan Korban Rp20 Miliar, 2 Orang Affiliator EA Copet Dilaporkan ke Bareskrim Polri
"Saya pikir ancaman perang nuklir adalah gertakan. Menjadi seorang pembunuh adalah satu hal. Bunuh diri adalah hal lain," kata Volodymyr Zelensky dalam sebuah wawancara dengan surat kabar terkemuka Jerman Die Zeit yang diterbitkan pada Rabu 9 Maret 2022
Disisi lain, pada 27 Februari lalu, Putin mengatakan dalam pertemuan yang disiarkan televisi dengan para pejabat tinggi pertahanan Rusia
Putin telah telah memerintahkan pasukan pencegahan negaranya yang meliputi senjata nuklir ke status siaga tertinggi mereka.
Baca Juga: Efek Pemboman Nuklir Rusia dan Ukraina, Nomor Empat Paling Berbahaya
Pada Rabu kemarin, Ukraina dan Rusia sepakat melakukan gencatan senjata) pukul 09.00 pagi sampai 21.00 waktu setempat.
Sekaligus membuka enam koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil.
Keenam koridor tersebut yaitu Energodar - Zaporizhia, Sumy - Poltava, Mariupol - Zaporizhia, Volnovakha - Pokrovsk, Raisins - Lozova, dan Kyiv (Stoyanka - Belhorodka).***