Tenaga Nuklir Turki Dilanda Kecemasan dan Dilema Besar

- 11 Maret 2021, 17:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara peletakan batu pertama pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu pada tahun 2018
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara peletakan batu pertama pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu pada tahun 2018 /Aljazeera/Mikhail Klimentyev

Akkuyu adalah satu-satunya fasilitas tenaga nuklir yang sedang dibangun di Turki tetapi proyek kedua di provinsi Laut Hitam Sinop diharapkan dimulai tahun ini, laporan menunjukkan, jika Ankara dapat menemukan mitra baru setelah Mitsubishi Jepang menarik diri tahun lalu.

Proyek tersebut disetujui oleh pemerintah Jepang dan Turki pada 2013. Sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Mitsubishi Heavy Industries melakukan studi kelayakan hingga Maret untuk pembangunan pembangkit 4.500 megawatt di Sinop.

Seorang pejabat senior energi, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemerintah Turki juga sedang mempertimbangkan pembangkit nuklir ketiga dengan empat reaktor di barat laut negara itu. Tujuan akhir Turki bukanlah membangun senjata nuklir tetapi keragaman sumber energi, katanya.

Sejak proyek Akkuyu ditandatangani, para pendukung energi nuklir di Turki berpendapat hal itu akan membatasi ketergantungan Turki pada pemasok energi asing. Mereka juga menggarisbawahi itu adalah energi bersih.

Baca Juga: Gelar Pertama Xavi Hernandez sebagai Pelatih

Namun, beberapa pakar internasional berpendapat berbeda. Henry D Sokolski, direktur eksekutif Pusat Pendidikan Kebijakan Nonproliferasi di Washington, DC, mengatakan model pembiayaan Akkuyu dapat meningkatkan ketergantungan Ankara pada Rusia, penyedia energi utama ke Turki. Proyek ini sepenuhnya dibiayai oleh Moskow.

Sokolski mengatakan ini adalah investasi modal yang intensif dan mempertanyakan mengapa Turki membebani utang seperti itu sementara sumber daya energi alternatif dan yang lebih murah sedang disiapkan.

Turki bukan satu-satunya negara yang mencari energi nuklir di Timur Tengah. Arab Saudi dan Yordania masih mempertimbangkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir.

Mesir dan Uni Emirat Arab (UEA) berada di dalamnya, sementara Israel telah lama diyakini memiliki persediaan senjata nuklir dan Iran memiliki kapasitas untuk mengembangkanya.

Sokolski memperingatkan Turki tentang tantangan regional untuk memasuki medan perang. “Lingkungan Anda berbahaya. Orang-orang bertengkar. Reaktor nuklir dalam perang penembakan bisa menjadi target”.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah