Tenaga Nuklir Turki Dilanda Kecemasan dan Dilema Besar

- 11 Maret 2021, 17:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara peletakan batu pertama pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu pada tahun 2018
Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara peletakan batu pertama pembangkit listrik tenaga nuklir Akkuyu pada tahun 2018 /Aljazeera/Mikhail Klimentyev

Wartasumbawa.com – Pejabat Turki dan Rusia meletakkan dasar untuk reaktor ketiga pembangkit listrik tenaga nuklir pertama Akkuyu di kota pantai selatan Mersin pada hari Rabu kemarin.

Unit reaktor pertama pabrik diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2023, ulang tahun keseratus Republik Turki, dan unit lainya pada tahun 2026.

Pembangunan bersama pabrik Akkuyu dimulai pada April 2018, delapan tahun setelah kedua negara menandatangani perjanjian antar pemerintah.

Baca Juga: Pilih Felicia, Dituding Antek Aseng, Pilih Nadia, Dikira Tak Setia

Proyek ini dimiliki oleh perusahaan energi Rusia Rosatom sedangkan Akkuyu Turki adalah pemilik lisensi dan operator lokalnya.

Setelah selesai, pabrik tersebut diharapkan menghasilkan 35 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik setiap tahun, sekitar 10 persen dari total pasokan listrik Turki. Kehidupan pelayanan akan berlangsung 50 tahun.

Fasilitas itu akan meluncurkan Turki ke dalam “liga negara-negara energi nuklir”, kata Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang menyebutnya sebagai ‘simbol kerja sama Turki-Rusia’.

Baca Juga: Gelar Silaturahmi dan Syukuran, Bupati dan Wabup Bima Berkomitmen Akomodir Semua Lapisan

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berbicara di acara tersebut melalui konferensi video dari Moskow, menyebutnya sebagai ‘proyek yang benar-benar andalan’.

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x