Network
Wartasumbawa.com — Sebuah pesawat penumpang berusia puluhan tahun hilang di Semenanjung Kamchatka timur jauh Rusia pada hari Selasa, dan semua 28 orang di dalamnya - termasuk setidaknya satu anak - dikhawatirkan tewas, menurut pejabat dan media setempat.
Pesawat itu, sebuah turboprop bermesin ganda Antonov An-26 yang beroperasi sejak 1982, sedang dalam perjalanan dari ibukota regional Petropavlovsk-Kamchatsky ke Palana, sebuah kota di Kamchatka barat laut, ketika kehilangan kontak dengan kontrol lalu lintas udara, kata kementerian darurat Rusia.
Penyebab kecelakaan itu "sedang diselidiki", kata kantor kejaksaan transportasi Kamchtka kepada Al Jazeera.
Ada 22 penumpang dan enam awak di dalamnya, menurut kementerian, sebagaimana dikutip Wartasumbawa-Pikiran Rakyat dari Aljazeera pada 6 Juli 2021.
Sebagian besar adalah penduduk Palana, yang merupakan rumah bagi sekitar 2.900 orang dan dekat Laut Okhotsk.
Valentina Glazova, juru bicara kantor kejaksaan transportasi setempat, mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa "upaya pencarian dan penyelamatan" sedang dilakukan.
"Yang diketahui saat ini, yang mungkin dilakukan, komunikasi dengan pesawat terputus dan tidak mendarat," katanya.
Rencana An-26 selama beberapa dekade telah menjadi moda transportasi yang paling dapat diandalkan di wilayah terpencil, di mana "jumlahnya melebihi orang", menurut sebuah pepatah lokal.
50 menit yang lalu (11:06 GMT)
