Wartasumbawa.com - Era disrupsi membawa perubahan secara mendasar. Termasuk di dalamnya merubah perilaku dan gaya hidup (life style).
Industri media massa ditantang oleh era disrupsi ini, agar menyesuaikan dengan perkembangan zaman.
Industri-industri media diharuskan untuk berinovasi, termasuk untuk bergeser dari yang cetak menjadi yang online.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Sindir PKS sebagai Partai Dekat Surga, Kenapa?
Saat ini, selain media-media mainstream, portal media online tumbuh secara sporadis. Tidak hanya di nasional, namun di daerah pun berjamur.
Kendati adanya inovasi, informasi begitu mudah dan cepat untuk diakses. Namun sisi buruknya berita-berita di portal media online umumnya beritanya pendek-pendek.
Menurut cendekiawan muslim Indonesia, Ulil Abshar Abdalla dengan disajikannya berita-berita yang pendek di portal media online, maka dapat merosotkan daya baca.
Baca Juga: Bertolak ke Sulawesi Utara, Sandiaga Uno: Likupang Potensi Wisata yang Luar Biasa
"Umumnya berita-berita online itu pendek-pendek, sehingga merosotkan daya baca kita," kata Ulil dikutip Wartasumbawa.Pikiran-Rakyat.com dari cuitan akun Twitter @ ulil, Jumat 5 Maret 2021.