Network
Wartasumbawa.com – Unik dan menarik, terhadap kasus kerumunan yang menimpa Habib Riziq syihab (HRS), banyak kasus kerumunan yang melibatkan pejabat negara tapi tidak diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca Juga: Komisi I DPR RI : Kelompok Bersenjata di Papua Layak Disebut Teroris
Kunjungan presiden di Provinsi NTT menimbulkan kerumuan pada selasa 23/02/2021 lalu. Namun tidak diproses sebagaimana diprosesnya HRS.
Politisi Partai Demokrat Crishy Wamea, dalam cuitan twiternya mengomentari proses persidangan yang di gelar Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Dia mengatakan bahwa proses persidang tersebut seperti memproses kasus terorisme.
Baca Juga: Digitalisasi bagi Pelaku Kuliner itu Penting, Mendongkrak Penjualan, Meyakinkan Konsumen
Baca Juga: Buku bahan pengajaran ASEAN bagi SD, SMP Didistribusikan sebelum TA baru Juli 2021
"Sidang kasus kerumunan saja dibuat seperti sidang kasus kejahatan terorisme," Cuit Crish Wamea pada selasa, 16/03 jam 08.51. PM, di kutip Warta.sumbawa-pikiranrakyat.com pada selasa 17/03.
https://twitter.com/PutraWadapi/status/1371806289416790017
Persidangan yang di gelar tersebut tanpa di hadiri oleh HRS secara langsung, HRS hanya mengikuti proses persidangan secara Virtual di Mabes Polri, hal tersebut membuat Pengacara HRS tidak terima dan menginginkan agar HRS berada dalam proses persidangan secara langsung bukan melalui Virtual***
