JURNAL SUMBAWA – Puasa Dzulhijjah merupakan puasa sunah yang dilaksanakan di bulan Dzulhijjah, sebelum hari Arafah dan Idul Adha.
Puasa di bulan Dzulhijjah merupakan amalan yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW sebagaimana hadis berikut ini.
عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ
Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh," (HR Ahmad dan An Nasa'i).
Baca Juga: Sinopsis Gangaa di ANTV Hari Ini Sabtu 2 Juli 2022: Niranjan Bangga Berhasil Lumpuhkan Kejahatan MLA
Lalu, berapa hari Puasa Dzulhijjah?
Puasa Dzulhijjah Berapa Hari?
Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan awal Dzulhijjah 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.
Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022.
Adapun waktu pelaksanaan Puasa Dzulhijjah adalah di awal bulan Dzulhijjah, yakni bisa mulai dari 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah.