Network
Wartasumbawa.com – Pemerintah Daerah Lombok Tengah (Pemda Loteng), bersama Kapolres Lombok Tengah, Dandim dan seluruh stake holder sepakat pelaksanaan tradisi ‘Bau Nyale’ tahun ini tanpa adanya perayaan dalam bentuk apapun.
Kendati demikian, pelaksanaan tradisi ‘Bau Nyale’ atau menangkap cacing di pantai wilayah selatan, Kecamatan Pujut Lombok Tengah tahun ini pun tetap dilaksanakan.
Dikutip Wartasumbawa.Pikiran-Rakyat.com dari Antaranews.com dari artikel ‘350 personel Polri TNI diterjunkan saat Bau Nyale’, Kamis 4 Maret 2021, perayaan ‘Bau Nyale’ ini rawan akan melanggar protokol kesehatan Covid-19.
Baca Juga: Tiga Alasan Mardani Ali Sera Menolak Rencana Peletakan Batu Pertama Istana Presiden Tahun 2021
“Sepenuhnya pihak pemda tidak bisa melarang kegiatan tersebut, karena acara Bau Nyale atau menangkap cacing sudah menjadi bagian tradisi dari masyarakat bahkan sudah masuk dalam kalender Event nasional,” kata Kabag Ops Polres Lombok Tengah Kompol I Kadek Suparta.
Padahal menurutnya, pada bulan Februari lalu, seluruh stake holder turun langsung ke setiap kecamatan untuk sosialisasikan pelarangan perayaan pelaksanaan tradisi ‘Bau Nyale’ agar tidak menciptakan kerumunan.
Oleh sebab itu, dalam rangka mengantisipasi kerumunan dan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 pada saat acara puncak malam Baun Nyale, Polres Lombok Tengah akan menerjunkan 350 lebih personel gabungan TNI-Polri untuk melakukan pengamanan.
Baca Juga: Ribuan Masyarakat Kecamatan Pujut Lombok Tengah Serbu Pantai untuk Mendapatkan Ini
"Walaupun tidak ada acara perayaan yang disertai hiburan, kami dari Polres Lombok Tengah tetap lakukan pengamanan untuk mengantisipasi kerumunan," tutupnya. (Akhyar Rosidi).***
