Yandri Susanto Sebut Menag Tidak Membandingkan Azdan Dengan Gonggongan Anjing, Jangan di Goreng

3 Maret 2022, 19:09 WIB
Yandri Susanto Bantah, Menag Tidak Membandingkan Azdan Dengan Gonggongan Anjing, Jangan di Goreng /Foto Yandi Susanto/

JURNAL SUMBAWA - Ketua Komisi VIII Yandri Susanto membantah terkait video yang beredar tentang Menag Yaqut Cholil Qoumas membandingkan adzan dengan gonggongan anjing.

Ia menegaskan bahwa Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sama sekali tidak membandingkan azdan dengan gonggongan anjing.

Karenanya, Yandri meminta masyarakat untuk tidak melakukan framing dengan isu yang tidak benar.

Baca Juga: Menag Yaqut Cholil Qoumas Minta Masyarakat Baik Sama LGBT, Habib Assegaf: Yaqut Islam Liberal

"Tidak ada Menag membandingkan azdan, tidak perlu gorengan," tegas Yandri usai memberikan sambutan pada Rakernas Ditjen Bimas Islam di Serang, Kamis 3 Februari 2022

"Menag tidak melarang azdan, tidak melarang toa, tidak melarang lainnya. Yang perlu diatur volumenya," tegasnya ia

Yandri juga menegaskan bahwa dirinya sudah mendapat klarifikasi dan memastikan Menag tidak membandingkan azdan.

Baca Juga: 4 Kali Bertemu Timnas Indonesia Tak Pernah Menang, Kini Bertemu di Kualifikasi Piala Asia 2023

Kemudian dari pada itu, Yandri menolak cara demo yang tidak santun.

"Jika ada protes silakan saja tapi dengan kesantunan," tegasnya.

"Berhentilah menggoreng yang tidak perlu. Kembali ke kehidupan normal, beribadah sesuai agama masing-masing," jelasnya

Dikatakan Yandri, Edaran Menteri Agama No SE 05 Tahun 2022 tujuannya sangat baik.

Baca Juga: CEK FAKTA: Beredar Kabar Aktris Bollywood Kajol Meninggal Dunia, Ini Sebenarnya yang Terjadi

Namun, Yandri berharap aturannya tidak disamaratakan antar daerah.

Sebab, kondisi antara daerah berbeda-besa. Untuk itu, perlu ditambahkan satu klausul yang memperhatikan kearifan lokal.

Yandri mencontohkan kondisi di Papua beda dengan Aceh. Kondisi Aceh juga beda dengan Banten, Bengkulu, Jatim, dan lainnya.

"Di Ciputat, penduduknya hampir 400 ribu. Sementara kalau di Sumatera, itu jumlah penduduk untuk satu kabupaten, di Papua malah dua kabupaten. Jadi, jika disamaratakan tidak kena," tuturnya.

Baca Juga: Mengerikan! Ini Peristiwa Yang Terjadi Pada Saat Isra Miraj yang Diperlihatkan Allah Kepada Nabi Muhammad SAW

"Ada daerah yang daerahnya sangat luas. Di Bengkulu ada daerah yang masjidnya hanya satu. Jika volumennya dikurangi tidak kedengaran. Jadi volumenya tidak disamaratakan," tutupnya.

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler