Teluk Bima NTB Tercemar Diduga Karena Limbah Minyak, Menteri KKP Angkat Suara

28 April 2022, 14:21 WIB
Teluk Bima Tercemar Diduga Karena Limbah Minyak, Menteri KKP Angkat Suara /Jurnal Sumbawa/ Muslimin/

JURNAL SUMBAWA - Masyarakat Bima dihebohkan dengan tercemarnya teluk Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Airl laut di Pantai Lawata, Pantai Amahami dan sekitarnya tercemar diduga limbah minyak.

Menanggapi tercemarnya teluk bima tersebut, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono angkat suara. Menteri KKP menyayangkan pencemaran yang terjadi di perairan Teluk Bima itu.

Menurutnya, pihaknya siap mendukung pemerintah daerah menyelidiki penyebab pencemaran teluk bima yang mengakibatkan permukaan laut menjadi kecokelatan tersebut.

Baca Juga: Teluk Bima NTB Tercemar Masih Jadi Misteri, Limbahnya Berasal dari Mana?

"Kejadian seperti ini jelas merugikan kesehatan laut. Kami berkoordinasi dengan pemda dan siap mendukung penyelidikan sampai tuntas,” kata Menteri Trenggono dalam keterangan resminya, Kamis, 28 April 2022.

Berdasarkan data yang dikumpulkan unit pelaksana teknis (UPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Denpasar, pencemaran terpantau di Pantai Lawata, Kota Bima mulai Rabu 27 April 2022.

Material penutup permukaan laut berwarna coklat berbentuk seperti gel, tidak berbau minyak, dan tidak bercampur sempurna dengan air laut.

Baca Juga: Hasil Laboratorium Belum Keluar, Pemkab Bima Sebut Pencemaran Teluk Bima NTB Bukan Limbah Pertamina

Di sekitar area pencemaran ditemukan beberapa ikan dalam keadaan mabuk bahkan mati.

Sampel air permukaan, air bawah permukaan, dan bangkai ikan telah dikirim untuk dilakukan uji laboratorium oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bima.

"Tim KKP terus melakukan pengumpulan data. Balai KKP di Jembrana juga tengah melakukan pencitraan kondisi sebelum dan sesudah kejadian," ujar Menteri Trenggono.

Baca Juga: WALHI NTB: Pencemaran Teluk Bima Diduga Kuat karena Kegiatan Pertamina

Menteri Trenggono menambahkan, pencemaran tidak akan berulang terjadi jika semua pihak menyadari pentingnya kesehatan laut sebagai sumber kehidupan.

KKP sambungnya, berkomitmen penuh menjaga kesehatan laut dengan menjadikan kelestarian ekosistem sebagai pertimbangan utama dalam membuat kebijakan maupun program kerja.***

Editor: Muslimin

Tags

Terkini

Terpopuler