Wartasumbawa. com - Sebanyak 13 buoy atau alat pendeteksi potensi tsunami akan dipasang Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada periode 2020-2024.
Pemasang itu akan dipasang di 13 lokasi perairan laut Indonesia diantaranya, Bali, Malang, Cilacap, Selat Sunda, Gunung Anak Krakatau, Bengkulu dan Pulau Nias.
Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan BPPT Muhammad Ilyas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi 2021 Bidang Mitigasi Bencana di Jakarta, Kamis 4 Maret 2021mengatakan 13 buoy atau alat pendeteksi potensi tsunami, sebagai bagian dari sistem peringatan dini tsunami di seluruh perairan Indonesia.
Baca Juga: Di Sumedang, 19 Desa Sadar Hukum Dapat Penghargaan
"Pada 2020-2024 akan ada 13 lokasi untuk buoy tsunami," kata Muhammad Ilyas.
Ia menambahkan, pihaknya juga di 2021
melakukan penggelaran kabel dan operasional sistem Indonesia Cable Base Tsunameter (InaCBT) di Labuan Bajo dan Rokatenda.
Kegiatan lain yang dilakukan pada 2021 adalah Detail Engineering Design (DED) untuk sistem elektronik Cable Base Tsunameter (CBT), desktop study dan studi kelayakan untuk InaCBT di Banda Neira (Maluku), dan peningkatan kerja sama luar negeri advanced CBT Krui-Cilacap.
Baca Juga: Peduli, Pertamina Bersama Warga Binaan Pemasyarakatan Perempuan Tekan Kasus Balita Stunting
BPPT juga akan melakukan produksi empat set InaBuoy dalam rangka "stocking" pemeliharaan, dan kegiatan operasional seluruh sistem InaCAT di utara Selat Lombok.