Uskup Katedral Kristus Raja Tanjung Karang  Pastikan Pelaksanaan ibadah Sesuai Prokes

- 3 April 2021, 20:51 WIB
 Mengantisipasi dari penularan Covid-19, Uskup Keuskupan Tanjung Karang Mgr. Yohanes Harun Yuwono mengatakan pelaksanaan ibadah Jumat Agung di sejumlah tempat ibadah di Kota Bandarlampung dilakukan secara terbatas dan sesuai prokes.
Mengantisipasi dari penularan Covid-19, Uskup Keuskupan Tanjung Karang Mgr. Yohanes Harun Yuwono mengatakan pelaksanaan ibadah Jumat Agung di sejumlah tempat ibadah di Kota Bandarlampung dilakukan secara terbatas dan sesuai prokes. /Pexels/Phuc Pham

Wartasumbawa.com – Mengantisipasi dari penularan Covid-19, Uskup Keuskupan Tanjung Karang Mgr. Yohanes Harun Yuwono mengatakan pelaksanaan ibadah Jumat Agung di sejumlah tempat ibadah di Kota Bandarlampung dilakukan secara terbatas dan sesuai prokes.

Ia mengatakan bahwa pelaksanaan ibadah untuk saat ini berlangsung singkat dan terbatas.

"Ibadah kali ini terutama di Katedral Kristus Raja Tanjung Karang yang biasanya berlangsung cukup lama, saat ini dilakukan lebih cepat, yakni dari pukul 12.00 hingga 13.30 WIB," ujar Mgr. Yohanes Harun Yuwono, di Bandarlampung, Jumat. Dilansir wartasumbawa.com pada sabtu, 04 April 2021

Baca Juga: Razman Arif  Tiba -Tiba Mundur Dari Kubu Demokrat Moeldoko, Tidak Rela Bersama Koruptor Hambalang

Dikatakan bahwa percepatan tersebut dilakukan untuk mencegah adanya penularan COVID-19 dengan mengurangi interaksi antar umat saat melaksanakan ibadah di rumah ibadah.

"Tidak hanya dilakukan dengan cepat, pelaksanakan ibadah juga hanya dilakukan satu kali dengan jumlah yang terbatas agar meminimalisir adanya penularan COVID-19 antar umat saat beribadah," ucapnya.

Menurutnya, pada pelaksanaan ibadah Jumat Agung di Katedral Kristus Raja Tanjung Karang hanya dihadiri oleh 65 orang saja.

Baca Juga: Miris Penyandang Disabilitas di Lombok Timur Menjadi Korban Tindak Pemerkosaan

"Untuk yang beribadah secara tatap muka ini terbatas hanya ada 50 orang perwakilan gereja dari lingkungan yang nantinya bertugas membagikan komuni berupa roti dan anggur sakramen kepada umat, dan 15 orang warga umum ini benar- benar kita batasi," katanya.

Ia mengatakan meski ibadah Jumat Agung dilakukan secara terbatas, umat diharapkan untuk tetap melaksanakan ibadah dengan khidmat dan melakukan instrospeksi diri.

"Jumat Agung bagi umat merupakan momen yang sangatlah spesial selama rangkaian perayaan Paskah, namun meski dilakukan secara terbatas diharapkan umat dapat terus memaknai ini dengan baik," ucapnya lagi.

Baca Juga: Danrem 174/ATW Tinjau Kegiatan Ibadah Misa Kudus Perayaan Paskah di Gereja Kota Merauke

Hal serupa juga dikatakan oleh salah seorang warga jemaat yang melakukan ibadah secara tatap muka, Zakeus.

"Meski ibadah selama setahun belakang mengalami perbedaan yang sangat mencolok akibat pandemi COVID-19, kita tetap bersyukur karena masih bisa melakukan peribadahan dengan baik," ujar Zakeus.

Ia menjelaskan dengan menerapkan protokol kesehatan secara konsisten dan ketat di lingkungan tempat ibadah diharapkan dapat mengurangi risiko pemaparan COVID-19 saat pelaksanaan ibadah.

Baca Juga: Wakil Walikota Depok dan Istri Gubernur Jawa Barat Tinjau Sentra Vaksinasi RSUI

Baca Juga: Kondisi Kecamatan Bolo Pasca Banjir Bandang

"Kalau ibadah tatap muka tentu protokol kesehatan jadi hal utama yang harus dilakukan untuk menjaga diri kita, dan ibadah secara virtual pun bisa membantu untuk mencegah persebaran COVID-19," katanya. (Antara/Ruth Intan Sozometa Kanafi)***

Editor: Fahrur Rozi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah