Network
JURNAL SUMBAWA - Pada Operasi tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Kepulauan Meranti, penyidik menemukan dan mengamankan uang sekitar Rp1,7 miliar yang diklaim sebagai barang bukti permulaan.
Di sisi hukum yang sedang menjeratnya, tidak masyarakat yang penasaran dengan harta kekayaan yang dimiliki Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil.
Dalam laporan yang dikutip di LHKPN pada 9 April 2023, Bupati Meranti Muhammad Adil memiliki jumlah harta kekayaan sebanyak RpRp.4.785.577.310.
Total harta kekayaan Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil, didapatkan dari tanah dan bangunan dengan nilai Rp.4.367.400.000.
Baca Juga: Himbauan Untuk Selalu Waspada Bagi Masyarakat Dompu dan Bima 3 Hari Kedepan
Kemudian alat transportasi dan mesin senilai Rp174.000.000. Yang terkumpul dari motor honda tahun 2014 Rp8.000.000.
Selanjutnya, motor honda tahun 2015 senilai Rp9.000.000, motor honda tahun 2019 senilai Rp12.000.000.
Lalu mobil honda Brio DD1 2E AT CKD tahun 2015 senilai Rp120.000.000, dan motor kawasaki tahun 2017 senilai Rp25.000.000.
Sementara itu, harta kekayaan yang dimiliki Bupati Meranti Muhammad Adil dari kas dan setara kas sejumlah Rp244.177.310.
Baca Juga: Muhammad Repsel Ali Menantu Wapres Maruf Amin Meninggal Dunia Saat Kunker
Berbeda dengan Fitria Nengsih, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil tidak memiliki catatan hutang sepeserpun yang dilaporkan dalam LHKPN.
Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil menjadi perhatian publik bukan hanya karena perkara hukum yang menjeratnya.
Ada kabar miring lain yang turut mencuat ke publik usai Bupati Kepulauan Meranti, Muhammad Adil ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK
Salah satu kabar yang mencuat ke publik soal dugaan kisah asmaranya dengan Kepala BPKAD Meranti, Fitria Nengsih.
Baca Juga: Menpora Dito Beserta Istri Sahur Bareng Rans, Bahas Kesiapan Anak Muda Memimpin Indonesia
Bupati Meranti, Muhammad Adil dan Fitria Nengsih diduga memiliki hubungan spesial dengan menikah siri, benarkah?
Dalam kasus OTT KPK, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil bersama dua orang lainya resmi ditetapkan sebagai tersangka.
Dugaan kasusnya melakukan korupsi pemotongan anggaran, gratifikasi jasa travel umrah, dan suap pemeriksa keuangan.
Selain Muhammad Adil, tersangka lainya yakni FN (Fitria Nengsih) yang merupakan Plt Kepala BPKAD Kabupaten Meranti sekaligus Kepala Cabang PT TN, perusahaan jasa travel umrah dan haji.
Baca Juga: Kemendagri Menonaktifkan Bupati Kepulauan Miranti Tersangka Kasus Maling Uang Rakyat
Kemudian, KPK juga menetapkan MFA (M Fahmi Aressa) auditor BPK Perwakilan Provinsi Riau sebagai tersangka.
Dalam OTT di empat lokasi berbeda ini, total KPK mengamankan 28 orang.
Empat lokasi OTT yang dilakukan sekitar pukul 21.00 WIB itu yakni Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dan Jakarta.***
