"Saksi atau anaknya ini tidak menghiraukan, karena dianggap hanya ucapan saja dan tidak mungkin dilakukan," jelas Sudana
Kemudian dihari Selasa 30 Januari 2024 pukul 13.30 Wita, anaknya pulang dari bekerja dan melihat korban sedang tidur, selanjut saksi pun pergi ke kamar untuk tidur siang.
Baca Juga: Erupsi Gunung Marapi, Total Pendaki yang Meninggal Dunia Capai 22 Jiwa
Sekira pukul 15.45 Wita saksi atau anaknya ini bangun tidur dan pergi ke kamar korban serta melihat korban masih tertidur, namun merasa curiga karena kondisi perut korban membesar, dia pun mengecek nafas korban ternyata sudah tidak bernafas.
"Karena mengetahui ibunya meninggal, anaknya ini langsung menghubungi Istrinya yang kebetulan ada di rumah orang tuanya di Denpasar," bebernya sembari mengatakan selain itu korban juga sebelumnya pernah mengeluh punya gejala sakit Asam Urat, Kolesterol dan Diabetes.
Lebih lanjut dijelaskan, dari pemeriksaan yang dilakukan tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. Namun pada bagian hidung dan mulut mengeluarkan cairan darah.
Selain itu pada pergelangan tangan kiri ada bekas luka sayatan tapi tidak mengeluarkan darah dan lebam pada lengan kiri dan bagian punggung korban.
"Didalam kamar ditemukan obat Simvastatin, Allopurinol dan Amlodipine Besilate dimana obat - obatan tersebut dengan resep Medis, sehingga diduga meninggal karena sakit. Namun jasad kemudian di bawa RSUP IGNG Ngoerah," imbuh Sudana.***