Menteri Kesehatan Melaporkan: Tercatat 84 Orang Petugas dan Pengawas Pemilu Meninggal Dunia

- 21 Februari 2024, 18:38 WIB
Menteri Kesehatan Melaporkan: Tercatat 84 Orang Petugas dan Pengawas Pemilu Meninggal Dunia
Menteri Kesehatan Melaporkan: Tercatat 84 Orang Petugas dan Pengawas Pemilu Meninggal Dunia /Pixabay/

JURNA SUMBAWA - Pada masa pemilu, tidak sedikit korban jiwa yang berjatuhan sampai meninggal dunia, seperti pada pemilu 2019 lalu, begitu juga pemilu 2024 sudah banyak yang dilaporkan meninggal dunia.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin Mengungkapkan, terkait jumlah petugas Pemilu 2024 yang meninggal dunia yang tercatat selama bertugas hingga Senin (19/2) tercatat sekitar 84 petugas meninggal dunia di Pemilu 2024.

"Dari KPU angkanya ada 71 orang untuk yang tanggal 14-18 dari Bawaslu ada tambahan 13 orang, jadi totalnya ada 84 sampai sekarang yang meninggal," ucap Budi pada awak media dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan RI, Senin (19/2/2024).

Baca Juga: Warga Dompu Memanas Tolak PSU, Bawaslu Dompu Terindikasi Lakukan Kecurangan

Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga saat ini tercatat ada sekitar 4.567 petugas pemilu yang mengalami sakit. Rinciannya mencakup PPK tingkat kecamatan 136 orang, PPS desa 696 orang, KPPS 3.371 orang, dan Linmas (Perlindungan Masyarakat) 364 orang.

Setelah diidentifikasi yang terbanyak dari penderita Hipertensi dan Penyakit Jantung Jadi Komorbid, ditemukan ada sekitar 398.155 orang yang berisiko penyakit pada pemilu 2024

Disamping itu, Dirut BPJS Kesehatan Ali Ghufron mengungkapkan, upaya skrining kesehatan penting dilakukan untuk melakukan monitor pada petugas pemilu yang bertugas.

Baca Juga: Kepsek di Bima Aniaya Guru Dipanggil Polisi

"Upaya kita skrining ditindaklanjuti dengan antisipasi antara lain para petugas kesehatan di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) bekerja untuk memonitor dan memberikan hal-hal yang diperlukan," kata Ali Ghufron.

Menkes Budi menuturkan proses skrining telah dilakukan dalam proses penyeleksian petugas KPPS. Namun, ia tidak menyangkal masih ada orang-orang dengang risiko tinggi yang terlanjur terjaring dan masuk menjadi bagian petugas KPPS.

"Isunya kemarin adalah, sudah diskrining, udah ketahuan mana yang sehat mana yang enggak sehat, cuma udah keburu kedaftar," tambah Menkes Budi.

Baca Juga: AHY Sah Menjadi Menteri ATR/BPN, Segini Gaji AHY Perbulan

"Kami akan menyempurnakan skrining ini, nanti mau ngomong sama Pak Mendagri sama pak Kepala KPU apakah kalau bisa sekarang saja ditandatangani aturan barunya. Karena kalau bisa skriningnya kalau bisa sebelum daftar," Lanjut Budi.

Setiap masa pemilu pemerintah sebenarnya sudah ada upaya meminimalisir resiko kematian bagi para petugas penyelenggara pemilu pada tahap seleksi, namun ada aja yang kecolongan seperti yang punya penyakit bawaan yang beresiko.***

Editor: Adhar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah