Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Manajemen Arema FC Siap Tanggung Jawab Penanganan Korban Meninggal Dunia

- 2 Oktober 2022, 17:45 WIB
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Manajemen Arema FC Siap Tanggung Jawab Penanganan Korban Meninggal Dunia
Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Manajemen Arema FC Siap Tanggung Jawab Penanganan Korban Meninggal Dunia / Antara Foto/ Ari Bowo Sucipto

JURNAL SUMBAWA - Manajemen Arema FC menyampaikan permohonan maaf atas tragedi tewasnya ratusan suporter bola, Aremania saat laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022

Berdasarkan keterangan Ketua Panitia Pelaksana Arema FC, Abdul Haris menyebutkan bahwa pihaknya siap bertanggung jawab atas tragedy itu.

Menurutnya, manajemen Arema FC juga siap memberikan santunan kepada keluarga korban.

Baca Juga: Kerusuhan Arema Vs Persebaya Tewaskan 187 Orang, Tragedi Kedua di Dunia Setelah Laga Berdarah Estadio Nacional

“Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," kata Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris dikutip dari laman resmi tim, Minggu, 2 Oktober 2022.

"Manajemen juga akan membentuk Crisis Center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," sambungnya.

Manajemen Arema FC juga menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban tragedi yang saat ini menjadi sorotan internasional itu.

Baca Juga: Potensi Langgar Aturan FIFA, Arema FC VS Persebaya Surabaya di Liga 1 Menyita Perhatian Publik

"Kepada keluarga korban manajemen Arema fc memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," tandas Abdul Haris.

Sebagaimana diketahui, laga pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober tidak berlangsung mulus hingga membuat ratusan orang meregang nyawa.

Diketahui, insiden tersebut bermula dari rasa kekesalan oleh sejumlah suporter Arema FC yang biasa disebut dengan Aremania.

Oknum suporter tersebut merasa kecewa lantaran Arema FC kalah saat melawan Persebaya dengan skor 2-3. Ia pun turun ke lapangan bola untuk mengungkapkan amarahnya tersebut.

Kemudian, pihak Kepolisian berupaya untuk menghindarkan kerusuhan dengan menembakkan gas air mata. Namun sayangnya, hal tersebut justru membuat keadaan suporter semakin ricuh dan tidak terkendalikan hingga ratusan orang dinyatakan meninggal.

Berdasarkan keterangan dari Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan bahwa sejumlah orang tersebut meninggal lantaran penumpukan massa, bukan karena gas air mata.

Baca Juga: Tegas, Presiden Jokowi Minta PSSI Hentikan Sementara Laga BRI Liga 1 Imbas Kerusuhan Arema FC Vs Persebaya

"Terjadi penumpukan di dalam, proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas kekurangan oksigen," ucapnya.

Sementara itu, kerusuhan tersebut juga menjadi sorotan Presiden Jokowi. Orang nomor satu di Indonesia itu meminta kepada sejumlah pihak untuk menangani kasus tersebut.

Adapun, yang diberi mandat di antaranya adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Khusus kepada Kapolri saya minta melakukan investigasi dan mengusut tuntas kasus ini," tuturnya.

"Saya telah meminta Menteri Kesehatan dan Gubernur Jawa Timur untuk memonitor khusus pelayanan medis bagi korban yang sedang dirawat di rumah sakit agar mendapatkan pelayanan terbaik," katanya, melanjutkan.***

Editor: Muslimin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x