JURNAL SUMNAWA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengambil sampel untuk meneliti terjadinya pencemaran teluk bima pada Rabu, 27 April 2022.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima, Syarif Bustaman menjelaskan, pihaknya telah mengambil sampel di 4 titik, yakni di Pelabuhan Bima, Pantai Lawata, Pantai Kalaki dan di dermaga Pertamina.
"Kami sudah ambil sampel di 4 titik yaitu dipelabuhan, di pantai Amahami, di lokasi Lawata dan di dermaga Pertamina," kata Syarif Bustaman kepada JURNAL SUMBAWA di Bima, Sabtu, 30 April 2022.
Baca Juga: Peneliti Unhas Ungkap 2 Faktor Tercemarnya Teluk Bima NTB
Syarif melanjutkan bahwanDLH sudah melakukan uji sederhana terhadap sampel yang diambil.
Meski hasilnya belum 100 persen valid, tapi secara kasat mata materialnya berbentuk jelkom atau jelly yang berbentuk busa.
Dari hasil uji sederhana tersebut, DLH tidak.menemukan kandungan minyak.
"Kemudian dilakukan tes sederhana dengan kapas kertas tisu untuk memastikan ada kandungan minyak atau tidak. Tapi dari hasil uji sementara tidak ada kandungan minyaknya," ungkapnya dia