Selamat Hari Guru, Aktivis Bima: Pemerintah Harus Perhatikan Ini

- 3 Mei 2023, 09:48 WIB
Selamat Hari Guru, Aktivis Bima: Pemerintah Harus Perhatikan Ini
Selamat Hari Guru, Aktivis Bima: Pemerintah Harus Perhatikan Ini /

JS.PIKIRAN RAKYAT - Hari Pendidikan Nasional adalah hari yang bersejarah dalam sistem pendidikan nasional. Tepat pada Tanggal 2 Mei bertepatan dengan peringatan hari lahir Ki Hajar Dewantara.

Hari Pendidikan Nasional adalah hari penting bagi pelajar, mahasiswa dan pemuda dimana sekolah sekolah menjalankan upacara menjemput dan memperingati hari yang begitu bersejarah.

Pada hari selasa tanggal 2 Mei merupakan hari kebahagiaan bagi pendidikan diseluruh republik Indonesia, dimana hari ini adalah mengingatkan para pahlawan yang telah berjuang mati matian terhadap kondisi pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Hari Pendidikan Nasional 2023, Berikut Link Twibbon Ucapannya

Para pahlawan yang punya ide dan gagasan untuk membangun kesejahteraan pendidikan itu sangat luar biasa pada masanya, ide tersebut adalah merupakan ide yang membangun kecerdasan bagi generasi, mengembangkan ekonomi dan memajukan perkembangan kehidupan masyarakat serta mewujudkan cita-cita bangsa.

Namun ide tersebut hanya sebagian yang mampu dilaksanakan atau diwujudkan oleh negara.

Pendidikan merupakan tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak bangsa menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada Anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai kehidupan bahagia serta keselamatan dari pengaruh lingkungan yang buruk.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa depan.

Namun sayang dikalangan pendidik hari ini jauh dengan harapan bapak pendidikan nasional Ki Hadjar Dewantara, karena kalangan pendidik dipengaruhi oleh kondisi sosial yang buruk, seperti konflik horizontal, narkoba dan pelecehan seksual.

Baca Juga: Isi Surat Penembak di Kantor MUI Jakpus: Minta Keadilan dan Bersumpah Atas Nama Allah

Disisi lain, pelajar dan mahasiswa yang sudan selesai sekolah menengah atas (SMA) memiliki tekat dan semangat yang sangat tinggi terhadap dirinya.

Namun semangat yang dimiliki oleh generasi bangsa dibatasi oleh kondisi ekonomi keluarga, sebab banyak dikalangan pelajar, mahasiswa dan pemuda yang dilahirkan dari rahim orang-orang tidak mampu untuk membiayai keberlanjutan pendidikan Anak-anaknya.

Baca Juga: Kebakaran Mal Legendaris! Siapakah Pemilik Mal Malang Plaza yang Kebakaran?

Kemudian, kondisi tenaga pengajar honorer juga banyak yang mencari pekerjaan sampingan demi menutupi kebutuhan dan melanjutkan hidupnya sehari-hari.

Secara psikologi mereka sangat terganggu dengan kondisi ngajar mengajar, akan tetapi mereka harus melakukan walaupun itu secara terpaksa karena desakan kondisi kehidupan.

"Guru ini instrumen penting dalam mencerdaskan generasi bangsa dan telah mengambil bagian mencerdaskan anak bangsa, pemerintah harus perhatikan ini," ucapnya Igon

Baca Juga: Malang Plaza Kebakaran, Puluhan Kios Hangus Menjadi Abu

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemerintah harus melihat kondisi masyarakat awam untuk mengajarkan baca, tulis dan bahasa Indonesia yang baik melalui pendidikan non formal.

"Pemerintah juga harus menambahkan anggaran beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu dan meningkat insentif bagi guru honorer," tutupnya igon.***

Editor: Ahmad D


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah