Facebook Inc akan Meluncurkan Platform Penerbitan Penulis dan Jurnalis independen

- 21 Maret 2021, 22:28 WIB
Media sosial Facebook Inc akan meluncurkan platform penerbitan baru dalam beberapa bulan mendatang di Amerika Serikat yang memungkinkan penulis dan jurnalis independen menjangkau audiens baru dan memonetisasi pekerjaan mereka melalui buletin email dan situs web individu
Media sosial Facebook Inc akan meluncurkan platform penerbitan baru dalam beberapa bulan mendatang di Amerika Serikat yang memungkinkan penulis dan jurnalis independen menjangkau audiens baru dan memonetisasi pekerjaan mereka melalui buletin email dan situs web individu /Pixabay/Simon

Wartasumbawa.com – Media sosial Facebook Inc akan meluncurkan platform penerbitan baru dalam beberapa bulan mendatang di Amerika Serikat yang memungkinkan penulis dan jurnalis independen menjangkau audiens baru dan memonetisasi pekerjaan mereka melalui buletin email dan situs web individu.

Dilansir Reuters, Rabu, lebih banyak penulis dan jurnalis belakangan ini mengikuti buletin email dan lebih memilih kebebasan editorial intrinsik ke media, yang juga memungkinkan mereka untuk menjauh dari model bisnis yang bergantung pada iklan, sebagaimana dikutip Wartasumbawa-Pikiran Rakyat dari ANTARA pada 21 Maret 2021.

Persaingan memanas antara perusahaan seperti Substack, Medium, dan Revue yang diakuisisi Twitter baru-baru ini, yang memungkinkan pembuat konten mencoba campuran buletin email berbayar dan gratis untuk menjangkau pembaca potensial.

Baca Juga: Rencana Impor Beras Oleh Pemerintah Mendapat Penolakan Keras Dari PBNU, di Pandang Melukai Warga Nahdiyin

Baca Juga: Anies Baswedan, Masih ada 17 RW yang Tergenang Banjir

Platform baru Facebook, yang memungkinkan penulis menghasilkan uang melalui langganan, akan diintegrasikan dengan halaman Facebook, kata perusahaan itu.

Penulis juga akan dimungkinkan untuk membuat grup sehingga dapat terlibat dengan komunitas pembaca mereka.

Jaringan sosial terbesar di dunia itu pada bulan lalu telah berjanji untuk menginvestasikan setidaknya 1 miliar dollar AS dalam industri berita selama tiga tahun ke depan, menyusul perselisihan profil tinggi dengan pemerintah Australia terkait pembayaran outlet berita untuk konten.***(Fathur Rochman/ANTARA)

Editor: M. Syaiful

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x