Berikut Spesifikasi dan Kronologi Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines

- 22 Maret 2022, 13:41 WIB
Berikut Spesifikasi dan Kronologi Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines
Berikut Spesifikasi dan Kronologi Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines /Tangkap layar Instagram @china_eastern_airlines/

JURNAL SUMBAWA - Kabar duka melanda China pasca pesawat China Eastern Airlines yang mengangkut sebanyak 132 penumpang jatuh di selatan China pada Senin, 21 Maret 2022 kemarin.

Dilansir dari AlAljazeera, Pesawat China Eastern Airlines mulai diketahui hilang ketika media local melaporkan bahwa China Eastern Airlines MU5735 tidak kunjung tiba seeprti yang direncanakan di Guangzhou, setelah lepas landas dari Kunming.

Pesawat China Eastern Airlines itu jatuh di pedesaan dekat kota Wuzhou, wilayah Guangxi. Pesawat itu dikabrkan baru berusia 6 tahun.

Baca Juga: Empat Fakta Pesawat Boeing 737 Jatuh di Pegunungan China

Spesifikasi China Eastern Airlines

Pesawat China Eastern Airlines merupakan tipe Boeng 737-80. Pesawat tipe ini adalah jenis pesawat terlaris yan diproduksi oleh Boing.

Seri Boeing 737NG tersebut mempunyai tiga varian saat ini yakni 737-700, 737-800, dan 737-900.

Secara dimensi, pesawat ini memiliki panjang 39,5 meter, sayap selebar 35,8 meter, dan tinggi 12,5 meter, mengutip situs Delta.

Untuk mesin yang digunakan berjenis CFM-56 dengan dua turbofan (wing mounted) dan kecepatannya dapat mencapai 850 km per jam, serta daya jelajahnya hingga 4.563 km.

Pesawat ini juga disebut punya banyak keunggulan dari versi klasik karena beberala ubahan teknis. Sebagai contoh pesawat diklaim lebih aerodinamis dan menampung bahan bakar lebih banyak sehingga berpengaruh terhadap daya jelajah.

Dari segi fasilitas pada kabin, pesawat ini juga sudah mendapat peningkatan seperti tombol layanan penumpang, lampu LED, hingga bagian jendela.

Baca Juga: BRI Liga 1: Sudirman Kepincut Pemain Pinjaman Persis Solo, Ingin Irfan Jauhari Bertahan di Persija Jakarta

Pesawat ini juga disebut dapat memuat 160 orang dan kapasitas maksimalnya hingga 186 orang, menutut KLM.

Di Indonesia, sejumlah maskapai turut menggunakan pesawat ini antaranya Sriwijaya Air, Lion Air, dan Garuda Indonesia.

Sementara pesawat kepresidenan Indonesia, Boeing Business Jet 2 (BBJ2), basisnya diketahui menggunakan pesawat Boeing 737-800.

Disebutkan bahwa jika dek penerbangan BBJ2 mengakomodasi pilot dan co-pilot serta menggabungkan banyak fitur dari pesawat Boeing 737-800.

Kronologi Jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines

Kronologi Pesawat China Eastern Airlines ini jatuh ketika pesawat ini tidak tiba seperti yang direncanakan di Guangzhou, setelah lepas landas dari Kunming tak lama setelah pukul 13.00 waktu setempat, seperti dilansir Aljazeera.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Sabda Ahessa, Pria 26 Tahun yang Diduga Memiliki Hubungan dengan Wulan Guritno

Situs web pelacakan penerbangan FlightRadar24, tidak menunjukkan data penerbangan setelah pukul 14.22 waktu setempat.

Pelacak menunjukkan pesawat turun tajam dari ketinggian 29.100 kaki (8.870 meter) menjadi 3.225 kaki (982 meter) atau menukik sekitar 8 ribu meter dalam tiga menit, sebelum informasi penerbangan dihentikan.

Pesawat jatuh tersebut dijadwalkan tiba di Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, pada pukul 15.07 (14.07 WIB).

Baca Juga: Pesawat Boeing 737 Jatuh di China, 132 Penumpang Pencariannya Terus Berlanjut

Data penerbangan menunjukkan, pada pukul 14.19 (13.19 WIB) pesawat tiba-tiba meluncur dari ketinggian 8.869 meter dengan kecepatan 845 kilometer per jam. Pada pukul 14.21, pesawat milik maskapai yang berkantor pusat di Shanghai itu hilang dari pantauan radar ADS-B.

Pesawat Boeing 737 yang bertolak dari Kunming di Provinsi Yunnan menuju Guangzhou di Provinsi Guangdong tersebut mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak kabin, bukan 133 orang seperti diberitakan sebelumnya, demikian pernyataan departemen kegawatdaruratan Guangxi.***

Editor: Muslimin

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x