Hukum Lupa Niat Puasa Ramadan, Simak Penjelasan berdasarkan Hadist Rasulullah SAW

10 April 2022, 17:25 WIB
Hukum Lupa Niat Puasa Ramadan, Simak Penjelasan berdasarkan Hadist Rasulullah SAW /Pixabay.com/

JURNAL SUMBAWA - Salah satu rukun puasa Ramadan adalah niat puasa. Lantas bagaimana hukum puasa jika lupa niat puasa Ramadan? Berikut penjelasan berdasarkan Hadist Rasulullah SAW, yuk simak!

Perlu diketahui bahwa rukun puasa itu adalah sebuah hal yang wajib dilakukan oleh umat Islam sebelum berpuasa.

Ini karena jika rukun ini tidak ada, maka puasa tersebut tidak sah. sebagaimana dikutip dari buku Fikih Praktis Madzhab SYAFI'I, rukun puasa ada 4 yakni;

Baca Juga: Doa dan Amalan di Malam Lailatul Qadar Anjuran Nabi Muhammad SAW, Ayo Amalkan

1. Niat

2. Menahan diri dari makan dan minum.

3. Menahan diri dari jima' (berhubungan badan).

4. Menahan diri dari muntah dengan sengaja.

Lalu, bagaimana hukumnya jika kita lupa membaca niat puasa? apakah puasa tidak sah?

Niat merupakan syarat wajib dalam berpuasa, ini karena ibadah akan selalu dimulai dengan adanya niat. Berikut ini lafaz niat puasa Ramadan:

Baca Juga: Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar yang Lebih Baik Dari Seribu Bulan

“Nawaitu shouma ghodin ‘an adaa-i fardhi syahri romadhoona haadzihis sanati lillaahi ta ‘aala,”

Artinya: “Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”

Umumnya niat puasa ini dibacakan malam hari setelah salat Tarawih atau saat fajar menjelang waktu Imsak tiba.

Namun, manusia tak luput dari kata lupa, sehingga tak jarang seseorang lupa membaca niat puasa Ramadan.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 26 Dibuka, Ini Cara Daftar Beserta Link Pendaftaran Lewat prakerja.go.id

Hukum Puasa Jika Lupa Niat Puasa Ramadan

Seperti ibadah lainnya yang memerlukan niat sebelum melakukan ibadah tersebut, puasa Ramadan atau puasa wajib lainnya juga diharuskan membaca niat.

Perlu diketahui bahwa niat adalah salah satu rukun puasa terpenting dalam ibadah puasa. Hal ini dikarenakan niat berpuasa wajib disebutkan atau dibacakan.

Anjuran membaca niat puasa juga diatur Rasulullah SAW dalam hadist riwayat Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

Man lam yubayyiti ssiyaama qablal fajri falaa shiyaama lahu.

Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Jamaah Beribah Haji, Menag: Alhamdulillah Calhaj Indonesia Berangkat

Artinya: “Siapa saja yang tidak memalamkan (niat) puasa sebelum fajar, maka tak ada puasa baginya,” (HR Ahmad, Abu Dawud, An-Nasa’i, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Sehingga secara tidak langsung, jika lupa niat puasa Ramadan puasa dianggap menjadi tidak sah.

Mengutip dari NU Online, niat berpuasa tidak hanya dilafalkan tetapi niat perlu juga tertanam dalam hati.

فصل لا يصح الصوم إلا بالنية ومحلها القلب ولا يشترط النطق بلا خلاف وتجب النية لكل يوم

Artinya: “(Pasal) puasa tidak sah tanpa niat. Tempat niat terletak di hati Pelafalan niat tidak disyaratkan (pada keabsahan puasa). Niat wajib dilakukan setiap hari (malam)”.

Baca Juga: Sinopsis Film Wedding Agreement The Series Bercerita Tentang Kisah Pernikahan yang Dipaksa oleh Orang Tua

Dijelaskan pula melalui Imam Nawawi al-Bantani dalam Kâsyifatus Sajâ, khusus pada puasa di bulan Ramadan, bahwa bila seseorang lupa membaca niat puasa pada malam hari maka dianggap tidak sah.

Selain itu, para ulama juga menyarankan pada puasa wajib seperti puasa Ramadan disarankan untuk membaca niat puasa pada malam hari, guna menghindari kelupaan membaca niat.

Lalu, jika seseorang yang lupa niat puasa Ramadan atau puasa wajib lainnya diharuskan mengqadha atau membayar puasa tersebut.***

Editor: Jahruddin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler