JURNAL SUMBAWA - Ukraina mengumumkan keadaan darurat selam 30 hari menyusul meningkatnya kontak senjata antara militer Ukraina dengan pemberontak di wilayah Timur Ukraina pada Rabu, 23 Februari 2022.
Pemerintah Ukraina juga meminta kepada warganya yang ada di Rusia untuk kembali. Sementara itu, Rusia juga mengevakuasi keduataanya di Kyiv.
Rusia menurunkan bendera dari kedutaan besarnya di Kyiv, setelah memerintahkan para diplomatnya untuk mengungsi karena alasan keamanan.
Baca Juga: Militer Israel Tembakkan Rudal ke Perbatasan Suriah
Tindakan Rusia tersebut tentu saja pertanda tidak baik dan semakin membuat Ukraina khawatir dengan serangan militer Rusia secara besar-besaran.
Penembakan meningkat di Ukraina timur, di mana Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak itu.
Vladimir Putin juga telah memerintahkan pengerahan pasukan sebagai "penjaga perdamaian" di wilayah Timur Ukraina.
Baca Juga: Rusia dan Ukraina Tegang, Taiwan Waspada Aktivitas Militer China
Namun demikian, belum ada indikasi yang jelas, apakah Rusia berencana untuk menindaklanjutinya dengan serangan militer.
"Memprediksi apa yang mungkin menjadi langkah Rusia selanjutnya, separatis atau keputusan pribadi presiden Rusia - saya tidak bisa mengatakannya," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dilansir reuters, Rabu, 23 Februari 2022.
Pemerintah Ukraina juga telah mengumumkan wajib militer bagi semua pria. Sementara itu, Moskow membantah merencanakan invasi.
Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Kamis 24 Februari 2022: Zalim, Detective Conan dan My Sassy Girl
Amerika Serikat dan sekutunya menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia.***