Tiga Sanksi Diberlakukan Untuk Rusia yang Dijatuhkan oleh Negara-negara Barat

12 Maret 2022, 09:11 WIB
Tiga Sanksi Diberlakukan Untuk Rusia yang Dijatuhkan oleh Negara-negara Barat /Pikiran-rakyat/@yusuf Wijanarko/

JURNAL SUMBAWA - Berikut penjelasan artikel tiga sanksi yang diberikan untuk Rusia yang dijatuhi oleh Negara-negara Barat.

Uni Eropa memberlakukan tiga sanksi baru yang mencakup pelarangan pesawat-pesawat Rusia di wilayah udara Uni Eropa, pelarangan "mesin media Kremlin", serta pelebaran sanksi ke Belarus.

Untuk sanksi pertama, Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan pelarangan pesawat Rusia akan berdampak pada pesawat milik pemerintah Rusia, terdaftar di Rusia, dan milik para oligarki Rusia.

Baca Juga: Singapura Ikuti Negara Barat, Beri Sanksi Tegas Terhadap Rusia

"Pesawat-pesawat ini tidak boleh lagi mendarat, lepas landas, atau melintas di teritorium Uni Eropa," tegasnya.

Untuk sanksi kedua, von der Leyen menyatakan media Russia Today dan Sputnik tidak lagi bisa "menyebarkan kebohongan untuk membenarkan perangnya Putin".

Menurutnya, Uni Eropa tengah mengembangkan alat untuk melarang disinformasi berbahaya dan beracun di Eropa.

Adapun sanksi ketiga, menurutnya, sengaja diterapkan ke Belarus karena rezim Presiden Lukashenko turut terlibat dalam serangan keji terhadap Ukraina.

Baca Juga: Cara Pengajuan Dana KUR BNI Secara Online, Segera Ajukan Sebelum Terlambat

Sanksi-sanksi tersebut akan menargetkan sektor-sektor terpenting serta beragam produk ekspor Belarus.

AS, Inggris, Uni Eropa, dan Kanada telah memutus akses Rusia dari layanan pesan keuangan Swift.

Swift memungkinkan transaksi cepat dan digunakan oleh 11.000 lembaga keuangan di 200 negara.

Akibatnya, pembayaran yang diperoleh Rusia untuk ekspor minyak dan gas akan tertunda.

Baca Juga: Dunia Jatuhi Sanksi Terhadap Rusia, Rusia Balas Sanksi Terhadap Dunia, 48 negara Akan Terpengaruh

Ketika Swift memblokir Iran pada 2012, di bawah tekanan dari AS, Iran kehilangan hampir setengah pendapatan ekspor minyaknya dan 30% dari perdagangan luar negeri.

Namun, seorang senator Rusia sudah memperingatkan bahwa jika negaranya diblokir dari layanan Swift, Eropa mungkin tidak akan lagi mendapat kiriman minyak dan gas.

Dan Rusia dapat fokus pada pelanggan lain dan dibayar melalui sistem lain - misalnya, Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas China.

Negara-negara Barat juga telah menjatuhkan serangkaian sanksi pribadi terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov.

Baca Juga: Rela Melayani Manajer Koperasi, Seorang Nasabah Perempuan Jual Tubuhnya Demi Membayar Hutang

Aset-aset kedua pria itu di AS, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada akan dibekukan. AS menambah sanksi berikutnya, larangan perjalanan bagi Putin dan Lavrov.

Belum jelas seberapa banyak aset-aset Putin dan Lavrov di AS, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada, serta bagaimana dampak sanksi-sanksi itu pada tataran praktis.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan kepada parlemen di Majelis Rendah bahwa dia memberlakukan serangkaian tindakan, antara lain:

Semua bank besar Rusia akan dibekukan asetnya dan mereka akan dikeluarkan dari sistem keuangan Inggris. Ini termasuk pembekuan penuh dan segera terhadap bank VTB.

Baca Juga: Paling Berbahaya, Inilah Lima Dampak Ketika Menggunakan Pemboman Nuklir di Dunia

Undang-undang untuk menghentikan perusahaan-perusahaan besar Rusia dan termasuk perusahaan negara yang mengumpulkan dana atau meminjam uang di pasar Inggris
Pembekuan aset terhadap 100 individu atau entitas baru

Maskapai Aeroflot Rusia akan dilarang di Inggris. Penangguhan lisensi ekspor dual use items, yaitu barang, perangkat lunak, dan teknologi yang dapat digunakan untuk tujuan militer menghentikan ekspor barang-barang berteknologi tinggi dan peralatan kilang minyak.

Baca Juga: Lepas Timnas U-19 ke Korsel, Ketum PSSI: Kalian adalah Perwakilan Rakyat Indonesia!

Membatasi deposit yang bisa dilakukan orang Rusia ke rekening bank Inggris, Boris Johnson mengatakan "oligarki di London tidak akan punya tempat untuk bersembunyi". Kata dia, ada potensi untuk memutus akses Rusia dari layanan pesan keuangan Swift (Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication) dan tidak ada tawar-menawar.

sanksi keuangan serupa akan diperluas ke Belarus karena perannya dalam serangan di Ukraina, kata Borris.

Uni Eropa mengatakan sedang mempersiapkan "sanksi besar-besaran" untuk memblokir akses Rusia ke teknologi dan pasar keuangan.

Baca Juga: Wacana Jokowi 3 Periode, Begini Tanggapan Luhut Binsar Panjaitan

AS, Inggris, Uni Eropa, dan negara-negara lainnya telah memberlakukan sanksi terbatas setelah Rusia mengakui kemerdekaan dua republik yang memisahkan diri di Ukraina timur.

Sanksi-sanksi tersebut menargetkan bank dan individu Rusia, dan mengambil langkah-langkah untuk mengeluarkan Rusia dari pasar keuangan.***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler