Wartasumbawa.com – Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi pengaruh untuk membantu Donald Trump dalam pemilihan presiden November lalu, menurut penilaian intelijen yang tidak diklasifikasikan yang menemukan upaya luas oleh Kremlin dan Iran untuk membentuk hasil pemilihan tetapi pada akhirnya tidak ada bukti bahwa aktor asing mengubah suara atau jika tidak mengganggu proses pemungutan suara.
Laporan yang dirilis Selasa dari Kantor Direktur Intelijen Nasional mewakili penilaian paling rinci dari serangkaian ancaman asing terhadap pemilu 2020 lalu, sebagaiamana dikutip Wartasumbawa-Pikiran Rakyat dari Independent pada 18 Maret 2021.
Ini termasuk upaya Iran untuk merusak kepercayaan dalam pemungutan suara dan membahayakan prospek pemilihan kembali Trump serta operasi Moskow yang mengandalkan sekutu Trump untuk mencoreng Joe Biden sebagai pemenang akhirnya.
Baca Juga: Jangan Makan Makanan Ini Dalam Waktu 12 Jam sebelum Tidur
Baca Juga: Di Duga Mencuri HP di Kios Warga, Dua Pemuda Asal Desa Ncera Kab Bima Ini Hampir diamuk Masa
Terlepas dari ancaman tersebut, pejabat intelijen tidak menemukan ‘indikasi bahwa ada aktor asing yang berusaha untuk ikut campur dalam pemilu AS 2020 dengan mengubah aspek teknis apa pun dari proses pemungutan suara, termasuk pendaftaran pemilih, pemberian suara, tabulasi suara, atau hasil pelaporan’.
Laporan tersebut adalah penegasan resmi terbaru dari integritas pemilu, bahkan ketika pendukung Trump terus membuat klaim campur tangan palsu, dari aktor asing atau domestik, dan menolak untuk menerima kemenangan Biden.
Beberapa pengadilan dan bahkan Departemen Kehakiman Trump sendiri membantah klaim penipuan yang meluas. Dokumen tersebut memperjelas bahwa meskipun Trump telah berseru tentang legitimasi pemilu, para pejabat intelijen yakin Rusia berusaha memengaruhi orang-orang yang dekat dengan Trump sebagai cara untuk memberi tip pada pemilu yang menguntungkannya.