Dapat Salam, yang Perna Belanja Pake Duit ini Udah Punya Cucu Nggak

- 23 Maret 2021, 06:10 WIB
Uang logam atau koin di era sekarang, sebagian uangnya sudah sangat sulit ditemui, namun ada juga yang masih eksis hingga sekarang tapi berbeda, karena mata uang Indonesia telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu guys
Uang logam atau koin di era sekarang, sebagian uangnya sudah sangat sulit ditemui, namun ada juga yang masih eksis hingga sekarang tapi berbeda, karena mata uang Indonesia telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu guys /Facebook/@Gigis Ainur @Ana Zahra @Kecengndutt @Masdim@Petrik Chandra @Sanjos @Senget Sora Sora @Ulung @Wakino

Wartasumbawa.com – Halo guys anda yang lahir di era 70-an hingga tahun milenial saat ini atau jaman now, sudah pasti sangat rindu akan pecahan uang koin yang dulunya sering kita genggam.

Uang koin atau logam biasanya dicetak oleh pemerintah dengan nominal yang kecil, tidak sebesar seperti kebanyakan uang kertas pada umumnya, bahkan sekarang pun sudah tidak terlalu banyak uang koin.

Walaupun jumlah pecahan nominalnya masih sama hingga sekarang, namun gambar yang tertera di uang koin itu terus berubah seiring perkembangan jaman lho guys. Tak tahu juga alasan yang tepat namun yang pasti ini salah satu kearifan lokal yang harus dijaga guys.

Baca Juga: Mencet HP Saat Di Toilet Ternyata Tidak Sehat. Simak Penjelasannya

Kalau jaman dulu, uang bergambar bunga Melati atau Kelapa Sawit sangatlah berharga dan bisa dibelikan apa saja. Bahkan dapat empat bungkus snack lho guys.

Biasanya tak hanya sebagai uang jajan saja namun oleh anak-anak jaman dulu bisa menggunakan logam sebagai hal-hal unik dan menarik guys.

Seingat penulis, uang koin pecahan 100 atau pecahan 50 diputar seperti gasing, lalu salah satu tangan akan cepat-cepat menutup dengan telapak tangan untuk kemudian ditebak dengan teman lain sisi mana yang akan muncul saat uang diperlihatkan.

Bagi yang menebak benar, maka ia akan diberikan hadiah, bahkan penulis pernah pasang gelang karet lho. Permainan ini dulu ramai dan diminati oleh generasi pada waktu itu.

Baca Juga: Sambut Ramadhan, Sekolah Relawan Luncurkan Berbagai Program Unggulan

Ada pula yang menjadikan permainan sebagai media untuk bisa menggambar. Ayo ngaku yang pernah menggambar pakai pensil lalu koin disimpan di bawah lalu di atasnya kertas gambar yang kemudian ditekan-tekan. Jadi deh uang koin.

Yang paling populer lagi yakni koin bergambar rumah gadang 100 rupiah. Ketika harga jajan masih serba murah, otomatis uang ini yang paling banyak dikantongi pada jaman itu.

Siapa yang suka mengumpulkan kupon dari snack berhadiah? jenis mainan ini membutuhkan uang koin untuk kemudian bisa dilihat gambarnya dan mengetahui hadiah apa yang akan didapatkan.

Kadang-kadang kesal jika dapat istilah jaman sekarang ‘anda belum beruntung gays’ nah, dulu kata-kata ini ‘coba lagi’ lebih sering didapat dibanding hadiahnya. Walah-walah sudah habis duit deh.

Kalau untuk uang kertas, paling jarang bisa dijadikan permainan, hanya bisa di terawang saja seingat penulis.

Baca Juga: Kementan Musnahkan 108 Ton Jahe Impor Tidak Penuhi Persyaratan Karantina

Memang ‘ya’ masa-masa dulu sulit namun indah dan menyenangkan gays. Namanya juga jaman dulu, dan tentu nostalgia itu tak akan pernah habis, selalu saja ada sesuatu yang bisa di ingat dan membawa kita flashback ke masa lalu.

Uang logam atau koin di era sekarang, sebagian uangnya sudah sangat sulit ditemui, namun ada juga yang masih eksis hingga sekarang tapi berbeda, karena mata uang Indonesia telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu guys.

Uang kertas pertama kali muncul kira-kira tahun 1752 berkat pembentukan De Bank Courant dan Bank van Leening.

Setelah VOC bangkrut pada 31 Desember 1799, Republik Batavia mengeluarkan uang sendiri dan membuat koin gulden perak pada tahun 1802. Anda mungkin dalam perencanaan proposal lamaran kali ya guys.***

Editor: M. Syaiful


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah