Hati-hati! Ikatan Dokter Indonesia Prediksi Puncak Covid 19 Varian Omicron Februari Hingga Maret

22 Januari 2022, 19:38 WIB
Hati-hati! Ikatan Dokter Indonesia Prediksi Puncak Covid 19 Varian Omicron Februari Hingga Maret /Pixabay/

JURNAL SUMBAWA - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) memprediksi puncak Covid 19 varian Omicron mulai awal bulan Februari hingga Maret.

Covid-19 varian Omicron di Indonesia diprediksi akan mencapai puncaknya awal bulan Februari hingga Maret.

Prediksi Ikatan Dokter Indonesia (IDI), bahwa puncak penyebaran Omicron akan terjadi sekitar Februari hingga Maret 2022.

Baca Juga: Tiga Dosis Vaksin Covid 19 Buatan Sinovac China Gagal Melawan Virus Varian Omicron

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 selaku ketua satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban.

Ia memprediksi bahwa Covid 19 akan muncul berkaca dari pengalaman negara lain seperti Inggris dan Afrika Selatan yang sudah melalui fase puncak penyebaran Omicron di wilayah masing-masing.

"Berdasarkan perhitungan, mulai awal bulan Februari Hingga Maret akan tinggi melaju Covid 19 di Indonesia," kata Zubairi Sabtu 22 Januari 2022.

Baca Juga: Bantuan PPKM Dana Desa Covid 19 Sudah Cair 20 Januari 2022

Covid 19 varian Omicron diprediksi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan segera memasuki fase puncak penyebaran,

Zubairi berharap Indonesia bisa mengendalikan varian terbaru Covid 19 ini.

Harapan dimiliki karena Zubairi melihat Indonesia punya pengalaman bagus saat berhasil menurunkan positivit rate dari 44% pada Juli - Agustus 2021 menjadi kurang dari 1% di Oktober.

Baca Juga: Ini Syarat Calon Penerima Vaksin Booster Untuk Menangkis Covid 19 Varian Omicron

Zubairi menyampaikan di akun Twitter pribadi pada Rabu 19 Januari lalu, Zubairi menyebut positivit rate Indonesia kini sudah di angka 3,1%. Sementara tingkat positivity rate di DKI Jakarta naik ke angka 3,6%.

"Namun, saat ini tak bisa dihindari akan jadi paling tinggi--notabene merupakan gerbang masuk Jakarta selalu lebih rendah positivit rate-nya dibanding propinsi lainnya," tulis Zubairi di akun twitternya, Kamis 20 Januari 2022.

"Saya yakin, kalau segala upayanya seperti 2021, Jakarta bisa menekan positivity rate-nya lagi," lanjut tulisnya Zubairi di akun twitternya.

Baca Juga: Kasus Covid 19 Melonjak Naik, 39 Sekolah DKI Jakarta Ditutup

Kenaikan kasus Omicron di Indonesia khususnya Jakarta terjadi akibat impor dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Hal ini menyebabkan tingkat okupansi pusat karantina Wisma Atlet menjadi sangat tinggi.

Kondisi lain bisa terjadi apabila transmisi lokal mengambil alih penyebaran Omicron di Indonesia.

Baca Juga: Covid 19 Varian Omicron Sudah Terdeteksi Disejumlah Daerah Indonesia

Zubairi mengatakan hal itu dapat membuat penularan varian ini meluas ke daerah-daerah lain.***

Editor: Ahmad D

Tags

Terkini

Terpopuler