JURNAL SUMBAWA - Kasus yang menggiring Direktur Utama (Dirut) PT Taspen ANS Kosasih masih hangat diperbincangkan, pasalnya Rina Lauwy berhasil merekam secara Diam-diam atas percakapan dirinya dengan ANS Kosasih.
Dalam percakapan tersebut, disebut-sebut ANS Kosasih menitip sejumlah uang kepada Lauwy yang nilainya cukup menggiurkan.
ANS Kosasih sebelumnya juga mengaku ingin bercerai dengan Rina Lauwy dengan beberapa perjanjian, salahsatunya adalah dengan menerima uang tersebut.
Baca Juga: Hujan Badai Menerjang Kota Mekah, Pihak Berwenang Himbau Sekolah Ditutup
Namun, Rina Lauwy menolak pemberian uang tersebut karena tidak ingin terlibat sepeser pun dengan apa yang dilakukan suaminya itu.
Rekaman tersebut viral dan mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak, tak terkecuali para warganet yang geram.
Kamaruddin Simanjuntak dengan setulus hati ingin membantu Rina Lauwy karena permainan yang dilakukan suaminya tersebut.
Baca Juga: Dirut PT Taspen, Berapakah Harta Kekayaan yang Tercatat Berdasarkan LHKPN?
Tak hanya soal dana capres saja, Dirut Taspen ANS Kosasih diduga melakukan KDRT hingga menelantarkan keluarganya.
Sebelumnya, pengacara istrinya, Kamaruddin Simanjuntak yang dijadikan sebagai tersangka atas pencemaran nama baik Dirut PT Taspen ANS Kosasih
Kasus Dirut Taspen ini memang mencuat ketika Kamaruddin Simanjuntak buka suara kepada publik.
Baca Juga: PT SMI Bantu Salurkan PEN Daerah untuk Pembangunan RSUDP NTB
Tentunya, informasi soal dana capres Rp300 triliun tersebut berasal dari istri Dirut Taspen, Rina Lauwy.
Seperti dilansir dari akun TikTok @felicia.tjiasaka yang mengunggah soal kasus Dirut Taspen, banyak warganet yang menyebutkan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Mereka berkomentar agar Erick Thohir segera mengusut tuntas kasus Dirut Taspen ini.
Baca Juga: Sinopsis: WeTV Original Mozachiko Eps 12 Moza Pergi ke Jogja, Nancy Merasa Kehilangan?
Namun, hingga kini Dirut Taspen belum diperiksa apapun terkait hal tersebut. Hal itu juga mengundang kecurigaan dari masyarakat bahwa ia ada pengaruh kuat untuk berbagai pihak.***