Wartasumbawa.com – Upaya pemerintah untuk memutus mata rantai dan penyebaran Covid-19 dengan memprogramkan vaksinasi. Sejak 17 Februari 2021 kemarin, pemerintah baru saja memulai vaksinasi tahap kedua yang disasarkan untuk pekerja publik dan lansia.
Berbeda dengan usaha pemerintah, survei dari Indikator Politik Indonesia tenyata sekitar 41 persen masyarakat Indonesia enggan divaksin Covid-19.
Prihal hasil survei tersebut, Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan hasil survei Indikator Politik Indonesia temua yang serius. Karena angka yang tidak mau divaksin cukup tinggi.
Baca Juga: Vaksinasi Lansia Dapat Dilaksanakan oleh Lembaga atau Organisasi, Ini Syarat dan Kententuannya.
“Survei tersebut harus menjadi perhatian serius pemerintah. Pemerintah harus melakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19 secara luas dan masif kepada masyarakat,” kata Saleh Daulay dalam keterangan tertulisnya yang diterima Wartasumbawa.Pikiran-Rakyat.com, Senin, 22 Februari 2021.
Menurut Saleh Daulay, tingginya angka masyarakat yang tidak mau divaksinasi karena kampanye pemerintah belum masuk sepunuhnya.
“Belum dipahami sepenuhnya oleh masyarakat. Makanya, mereka tadi takut nggak mau divaksin. Sosialisasi penting sekali agar semua masyarakat ini paham," ujarnya.
Baca Juga: Ajak Lansia untuk Vaksinasi, Ma’ruf Amin: Tidak Sakit, Tidak Ada Rasa Pusing, Biasa-Biasa Saja
Ia pun mengingatkan perlunya masyarakat untuk mengikuti vaksinasi Covid-19. Alasannya karena anggaran digelontorkan untuk untuk menangani pandemi Covid-19.