Tarawih Berjamaah Dibolehkan, Ceramah Ditiadakan, itu di Aceh Tengah

- 6 April 2021, 14:26 WIB
Menjelang masuknya bulan Ramadan 1442 Hijriyah atau 2021 Masehi, Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Tengah melakukan pembahasan mengenai pelaksanaan ibadah puasa dan ibadah salat tarawih bersama unsur Forkopimda Kabupaten Aceh Tengah, Senin 5 April 2021
Menjelang masuknya bulan Ramadan 1442 Hijriyah atau 2021 Masehi, Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Tengah melakukan pembahasan mengenai pelaksanaan ibadah puasa dan ibadah salat tarawih bersama unsur Forkopimda Kabupaten Aceh Tengah, Senin 5 April 2021 //Infopublik

Wartasumbawa.com – Menjelang masuknya bulan Ramadan 1442 Hijriyah atau 2021 Masehi, Majlis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Tengah melakukan pembahasan mengenai pelaksanaan ibadah puasa dan ibadah salat tarawih bersama unsur Forkopimda Kabupaten Aceh Tengah, Senin 5 April 2021.

Menurut Plt. Ketua MPU Kabupaten Aceh Tengah, Tgk. Amri Jalaluddin, pelaksanaan salat tarawih di daerah ini, akan tetap dilakukan secara berjamaah sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, baik di masjid maupun di musholla/menasah.

Namun kata Amri, pelaksanaan ibadah tarawih tahun ini tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes), mengingat saat ini masih dalam situasai pandemi Covid-19.

Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Menkes Percepat Penanganan Kesehatan Warga Terdampak Banjir NTT dan NTB

Tgk. Amri juga menyampaikan bahwa ceramah atau tausiyah usai pelaksanaan shalat tarawih, untuk sementara ditiadakan, sebagaimana dikutip Wartasumbawa-Pikiran Rakyat dari infopublik.id pada 6 April 2021.

“Kita tetap melaksanakan shalat tarawih, tetapi tetap menerpkan protokol kesehatan, ceramah atau tausiyah bahda shalat tarawih untuk sementara juga kita tiadakan, lebih baik kita menjaga kewaspadaan, karena pandemi COVID-19 belum juga berakhir, prinsipnya kita tetap menjalankan ibadah, tapi kesehatan bersama juga tetap kita jaga,” ungkap Amri.

Baca Juga: Kredit UMKM Bisa Selamatkan Ekonomi Nasional saat Coronavirus

Amri menjelaskan bahwa ketentuan ditiadakannya ceramah ini hanya berlaku untuk wilayah perkotaan yang padat penduduk dan mobilitas penduduknya tinggi. Sementara untuk daerah yang jauh dari kota, penduduknya tidak banyak dan tidak ada arus keluar masuk warga dari luar, kegiatan ceramah tetap dibolehkan.

Baca Juga: Jelang Ramadan, PLN Riau Siap Pasokan Listrik

Halaman:

Editor: M. Syaiful

Sumber: infopublik.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x