Wartasumbawa.com – Direktur Bank Sampah Nusantara (BSN) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Fitria Aryani mengatakan memasuki bulan Ramadan, sampah sisa makanan dan sampah plastik dari kemasan makanan akan semakin bertambah.
“Oleh karena itu, kami akan mengirimkan surat intruksi kepada seluruh pengurus BSN LPBINU di seluruh Indonesia untuk mengkampanyekan gerakan sosialisasi Green Ramadan, agar menjadi ibadah Ramadan yang ramah untuk lingkungan kita,” ujar Fitria kepada NU Online di Jakarta, Selasa 13 April 2021.
Melalui gerakan sosialisasi Green Ramadan ini, kata Fitri, BSN LPBINU ingin menyebarkan pesan bahwa Ramadan bukan hanya ibadah kepada Allah SWT tapi juga ibadah sosial terhadap lingkungan.
“Bahkan Islam memberi pedoman terhadap semua sisi kehidupan, termasuk lingkungan. Islam mengajarkan bagaimana sikap kita untuk menjaga dan melestarikan, karena lingkungan itu sendiri merupakan ciptaan Allah SWT, dan kita wajib menjaganya, jangan sampai malah merusaknya,” katanya.
Fitria menjelaskan, jangan sampai umat Islam termasuk dalam yang disebutkan dalam Al-Qur’an (Al-Baqarah ayat 11, 12, 205 serta At-taubah ayat 47), yaitu mereka bersikap sombong, mengingkari adanya Tuhan, merusak tanaman, membunuh binatang ternak, mencemari lingkungan, dan lain sebagainya.
“Marilah tingkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan di bulan suci Ramadhan ini, bisa dimulai dari hal yang kecil dan sederhana dari rumah, di kantor atau saat membeli makanan di luar, kalau dari rumah minimal pisahkan sampah organik dan nonorganik, sampah basah dan kering, di kantor atau pun saat membeli makanan di luar juga sama bisa diterapkan dengan mengurangi penggunaan plastik,” jelas Fitria.
Beberapa poin dalam rangka gerakan Sosialisasi Green Ramadhan yaitu Konservasi air dengan cara penghematan air wudhu.