Network
Wartasumbawa.com – Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada Kamis (22/4/2021) pukul 00.00 hingga 06.00 Waktu Indonesia Barat (WIB), teramati delapan kali mengeluarkan guguran lava pijar.
Menurut Hanik, lava pijar itu mempunyai jarak luncur maksimum 1.600 meter ke arah barat daya. Hal tersebut disampaikan Hanik melalui keterangan tertulisnya, Kamis (22/4/2021).
“Guguran lava pijar juga meluncur satu kali ke arah tenggara sejauh 400 meter,” kata Hanik.
Baca Juga: Kementerian ESDM Mengirim Dua Orang Teknisi Bantu Pencarian KRI Nanggala 402
Selama periode itu Merapi mengalami 30 kali gempa guguran dengan amplitudo 3 sampai 15 milimeter (mm) selama 13 sampai 77 detik, dan lima kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 sampai 22 mm selama 7 sampai 11 detik.
Sementara itu, untuk aktivitas kegempaan, gempa guguran masih mendominasi. Sedangkan untuk kegempaan internal seperti VB (vulkanik dangkal) dan MP (fase banyak) masih sangat minim.
Ia menambahkan, selama masa pengamatan asap terpantau keluar dari puncak kawah Gunung Merapi dengan intensitas tebal setinggi 50 meter.
Baca Juga: Empat Kapal Dikerahkan Basarnas untuk Operasi SAR KRI Nanggala 402
Sedangkan pada periode pengamatan Rabu (21/4) pukul 18.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat mengeluarkan delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya.
