Network
JURNAL SUMBAWA - Covid 19 varian Omicron punya gejala tersendiri dan berbeda dengan Covid 19 varian yang lainnya.
Hal ini diungkapkan oleh kementerian Kesehatan Republik indonesia baru-baru ini karena terbukti dengan dua pasien varian Omicron di Indonesia meninggal dunia.
Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, gejala yang dirasakan ketika positif Covid 19 varian Omicron yaitu batuk pilek dan demam.
Baca Juga: Hati-hati! Ikatan Dokter Indonesia Prediksi Puncak Covid 19 Varian Omicron Februari Hingga Maret
"Gejala yang dirasakan yaitu batuk, pilek, dan demam," kata Siti Nadia Tarmizi.
Ia melanjutkan bahwa tak ada perbedaan karakteristik gejala antara pasien dari luar negeri dengan pasien transmisi lokal.
Kasus Covid 19 varian Omicron terus meningkat di Indonesia bahkan tercatat ada 1.161 ribu kasus pasien yang terkena Omicron.
Baca Juga: Tiga Dosis Vaksin Covid 19 Buatan Sinovac China Gagal Melawan Virus Varian Omicron
Covid 19 varian Omicron memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi dari pada varian lainnya.
Covid 19 varian akan berkembang 70 kali lebih cepat dari versi asli Corona dan varian Delta dalam waktu 24 jam.
Hal tersebut diketahui dari Pusat Pengendalian Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, yang merilis laporan mingguan terbaru mereka berjudul Morbidity and Mortality Weekly Report.
Baca Juga: Bantuan PPKM Dana Desa Covid 19 Sudah Cair 20 Januari 2022
Menurutnya, Covid 19 varian Omicron sendiri diketahui memiliki tiga gejala yang sangat khas atau utama.
CCD melaporkan, mingguan edisi 1-8 Desember 2021 bahwa tiga gejala yang varian Omicron, yaitu batuk, mudah lelah, dan pilek.
Ketiga gejala tersebut sekitar 89% pengidap Covid 19 varian Omicron paling banyak mengalami batuk.
Baca Juga: Ini Syarat Calon Penerima Vaksin Booster Untuk Menangkis Covid 19 Varian Omicron
Hal ini diketahui dari data yang dihimpun oleh CDC Amerika Serikat. Sedangkan 65 persen pasien Covid 19 varian Omicron lainnya merasakan lelah dan 59 persen mengalami pilek atau hidung tersumbat.
Covid 19 varian Omicron terpantau hanya mengalami infeksi dan gejala ringan.
Namun dikhawatirkan ada gejala parah yang akan mengikuti setelah gejala ringan.
CCD Amerika Serikat menjelaskan, hampir seluruh pengidap Covid 19 varian Omicron atau sekitar 93 persen mengalami gejala penyerta.
Baca Juga: Kasus Covid 19 Melonjak Naik, 39 Sekolah DKI Jakarta Ditutup
Sedangkan hanya 7 persen pasien yang tidak diikuti gejalanya.
"Covid 19 varian Omicron sebelumnya ada jeda antara infeksi dan gejala parah yang akan mengikuti. Meski begitu, gejala turunan akibat Omicron diharap lebih ringan jika dialami orang yang sudah divaksinasi dan eks pengidap SARS-CoV-2," kata CDC dalam laporan awalnya
