Harga Bawang Merah Anjlok Petani Rugi, HMI Cabang Bima Serukan Masyarakat Tidak Bayar Pajak

- 2 Desember 2021, 10:26 WIB
Harga Mawang Merah Anjlok Petani Rugi, HMI Cabang Bima Serukan Masyarakat Tidak Bayar Pajak
Harga Mawang Merah Anjlok Petani Rugi, HMI Cabang Bima Serukan Masyarakat Tidak Bayar Pajak /Pixabay/

WARTA SUMBAWA - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI MPO) Cabang Bima mendesak Pemerintah Kabupaten Bima untuk memberikan perhatian serius dan mengatasi masalah anjoknya harga bawang merah. Harga bawang merah saat ini mmbuat masyarakat rugi karena antara biaya saat menanam tidak sebanding dengan harga yang diperoleh saat musim panen.

Ketua Umum HMI MPO Cabang Bima Rian Rizty Fauzi mengatakan, jika anjoklnya harga bawang merah tersebut tidak diatasi Pemerintah, maka pihaknya menyerukan kepada masyarakat untuk tidak bayar pajak.

Menurut Rian, Petani saat ini tidak banyak mendapatkan  keuntungan, bahkan lebih banyak  yang  mendulang  kerugian.

Baca Juga: Sambil Meneteskan Air Mata, Nenek Kalyani Menyesal Berbuat Salah ke Nandhi : Bocoran Balika Vadhu Hari Ini

“Kondisi  petani  di  Kabupaten  Bima  saat  ini  semakin  tak  berdaya  dan  tidak  mendapatkan  perhatian  yang layak  dari  pemerintah  daerah  Kabupaten  Bima.  Perjuangan  yang  sulit  di  masa  tanam  tidak  sebanding dengan  hasil  yang  diperoleh  saat  musim  panen,” kata Rian dalam keterangan tertulisnya pada WARTA SUMBAWA, Kamis, 2 Desember 2021

Atas kondisi tersebut, maka HMI Cabang Bima menyampaikan 11 tuntutan kepada Pemerintah sebagai berikut :

1. Mendesak  kepada  DPRD  dan  Pemerintah  daerah  Kabupaten  Bima  mengalokasikan  anggaran  yang memadai  pada  tahun  anggaran  2022,  yang  akan  digunakan  untuk  membeli  bawang  merah.

Jika  anggaran  tersebut  sudah  tersedia,  maka  dapat  digunakan  untuk  membeli  komoditi  bawang merah  di  tingkat  petani,  terutama  dikala  harganya  anjlok.  Dengan  demikian,  gejolak  harga bawang  merah  yang  kerap  tidak  menguntungkan  petani  akan  dapat  terkendali.

2. Mendesak  pemerintah  daerah  Kabupaten  Bima  dan  Perum  Bulog  untuk  segera  membangun Gudang  penampung  Bawang  merah.   Pembangunan  gudang  penampung  bawang  merah  dengan  fasilitas  Cold  Atmosphere Storage  (CAS)    yang  dapat  mengawetkan  bawang  merah  sehinga  bawang  merah  bisa  disimpan dalam  waktu  lama.  Dengan  adanya  gudang  tersebut,  maka  fluktuasi  harga  bawang  merah  yang kerap  tidak  terkendali  selama  ini  akan    dapat  diredam  

3.Mendesak  DPRD  dan  Pemerintah  Daerah  Kabupaten  Bima  untuk  segera  menetapkan  harga bawang  merah,  baik  di  tingkat  petani  maupun  ditingkat  konsumen,  melalui  Peraturan  Daerah. Kebijakan  penetapan  harga  bawang  merah  ini  merupakan  amanat  Undang-undang  nomor  18 tahun  2012  tentang  pangan  dan  Undang-undang  nomor  7  tahun  2014  tentang  Perdangan.

Baca Juga: Salman Khan Tidak Akan Hadiri Pernikahan Katrina Kaif dan Vicky Kaushal, Sakit Hati?

Penetapan  harga  pada  tingkat  petani,  sebagai  pedoman  pembelian  Pemerintah  dan  penetapan harga  pada  tingkat  konsumen  sebagai  pedoman  bagi  penjualan  Pemerintah.  Hal  ini  dilakukan untuk  melindungi  pendapatan  petani,  daya  beli  petani  dan  mencegah  atau  mengendalikan  gejolak harga  bawang  merah  serta  menjaga  keterjangkauan  konsumen  terhadap  pangan  (bawang  merah).

4.Mendesak  Pemerintah  daerah  Kabupaten  Bima  dan  Perum  Bulog  untuk  segera  membeli  bawang merah  di  tingkat  petani  sekarang  juga. Langkah  ini  dapat  menjawab  keresahan  petani  bawang  merah  di  Kabupaten  Bima  yang mengalami  kesulitan  mengakses  pasar.  Pembelian  dilakukan  tentu  dengan  harga  yang menguntungkan  petani.  

5.Mendesak  Pemerintah  (Kementerian  Pertanian)  untuk  segera  membeli  Bawang  Merah  di Kabupaten  Bima  melalui  Toko  Tani  Indonesia  (TTI). Jika  Menteri  Pertanian  dapat  memanfaatkan  Toko  Tani  Indonesia  (TTI)  sebanyak  3.655  yang telah  tersebar  di  31  Provinsi,  maka  keresahan  petani  Bawang  Merah  di  Kabupaten  Bima  yang tengah  sulit  mengakses  pasar  akan  terjawab.

6. Mendesak Pemerintah Daerah  untuk  Segera  Melakukan  Asuransi  Pertanian,  lebih  Khusus  pada Petani  Bawang  Merah.   Hal  ini  dilakukan  dalam  rangka  memenuhi  amanat  Undang-  undang  nomor  19  tahun  2013  tentang perlindungan  dan  pemberdayaan  petani. 

Undang-undang  ini  meperkenalkan  asuransi  pertanian untuk  membantu  petani  yang  mengalami  gagal  panen  akibat  bencana  alam,  seperti  musibah  banjir, kekeringan,  atau  serangan  OPT  dan  lain-lain.  Karena  bagaimanpun,  petani  bawang  merah membutuhkan  perlindungan  dari  gagal  panen,  mengingat  usaha  pertanian  merupakan  usaha  yang dapat  menyerap  tenaga  kerja  terbanyak  dan  dapat  mewujudkan  ketahanan  pangan,  baik  ditingkat daerah  maupun  nasional.  

7. Mendesak pemerintah daerah  Kabupaten  Bima  untuk  berkoordinasi  dengan  lembaga  penyalur Kredit  Usaha  Rakyat  (KUR)  yang  ada  di  Bima. Langkah  tersebut  dilakukan  dalam  rangka  memastikan  program  KUR  dapat  dinikmati  atau dirasakan  secara  langsung  oleh  masyarakat,  terutama  masyarakat  petani.  Karena  petani  juga memerlukan  bantuan  dana  bagi  pengembangan  usahanya,  mengingat  para  petani  di  Kabupaten Bima  pada  umumnya  mengalami  kendala  dalam  mendapatkan  modal  untuk  mengembangkan usaha  pertaniannya.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Pemerintah Bikin Panik Soal Varian Omicron . Singgung Pertandingan Real Madrid Vs Sevilla

8. Meminta Otorita Jasa  Keuangan  (OJK)  untuk  segera  mengaudit  lembaga  penyalur  Kredit  Usaha Rakyat  (KUR)  yang  ada  di  Bima.   Karena  penyaluran  Kredit  Usaha  Rakyat  (KUR)  yang  dilakukan  oleh  lembaga  penyalur  yang  ada di  Bima  diduga  banyak  menyalahi  aturan  dan  penggunaanya  hanya  dinikmati  oleh  orang-orang tertentu  saja.

9. Mendesak kepada pemerintah  untuk  segera  membubarkan  Komisi  Pengawasan  Pupuk  dan Pestisida  (KPPP)  Kabupaten  Bima. Sebenarnya  KPPP  ditugaskan  untuk  melakukan  pengawasan  terhadap  pengadaan,  peredaran  dan penyimpanan  serta  penggunaan  pupuk  dan  pestisida,  baik  secara  langsung  maupun  secara  tidak langsung,  namun  tugas  tersebut  tidak  pernah  dilakukan  oleh  KPPP  Kabupaten  Bima.  Artinya keberadaan  KPPP  Kabupaten  Bima  selama  ini  sedikitpun  tidak  berguna.  Selain  tidak  berguna juga  hanya  menghabiskan  anggaran  negara.  

10. Meminta kepada seluruh  masyarakat  Kabupaten  Bima  untuk  tidak  membayar  pajak. Seruan  menolak  bayar  pajak  merupakan  pilihan  bijak,  sekalipun  kami  menyadari  bahwa  pajak merupakan  sumber  pendapatan  utama  negara  yang  berasal  dari  rakyat,  tapi  untuk  apa  pajak dibayar  bila  tidak  digunakan  untuk  kemajuan,  kemakmuran  atau  kesejahteraan  para  petani (masyarakat)  itu  sendiri. 

Baca Juga: Gopi Temukan Bukti, Kokila Mengusir Paridhi! Update Serial Drama India Gopi di ANTV Episode 260

Selama  DPRD  dan  pemerintah  daerah  Kabupaten  Bima  tidak  mau memproteksi  petani,  maka  selama  itu  pula  kami  menyerukan  dan  membangun  kesadaran masyarakat  Kabupaten  Bima  untuk  sama-sama  tidak  membayar  pajak.  

11. Meminta Indah  Damayanti  Putri  dan  H.  Dahlan  M.  Noer  sebagai  Bupati  dan  Wakil  Bupati  Bima untuk  mengundurkan  diri,  bila  tidak  mampu    memproteksi  petani.***

Editor: Muslimin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah